LABUHA- pm.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara mengaku kekurangan anggaran penanganan bencana alam di sembilan desa yang sudah direncanakan.
Meski begitu, sejauh ini BPBD sudah mulai action membangun bendungan dan bronjong di enam desa. Sementara tiga desa lainnya belum bisa dikerjakan, karena terhambat biaya.
Kepala BPBD Halsel, Aswin Adam mengatakan, enam desa harus diprioritaskan, karena sering terjadi banjir.
Ia merinci, enam desa tersebut yakni Jojame, Amasing Kali, Amasing Kota Barat, Amasing Kota Utara, Desa Doro dan Gane Timur yang saat ini pekerjaannya tengah berjalan.
Sementara tiga desa lainnya seperti Oha, Balitata dan Gane masih menunggu ketersediaan anggaran.
“Kami harus menyesuaikan dengan ketersediaan kondisi keuangan daerah kita. Tetapi, yang pasti,tiga desa tersebut tetap dibangun bendungan,” katanya.
Aswin mengakui bahwa pembangunan harus menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.
“Tidak serta merta langsung mulai, tetapi harus ada koordinasi tingkat tim anggaran untuk melihat kondisi keuangan daerah,” bebernya.
Dirinya menambahkan, anggaran pekerjaan bendungan dan bronjong di enam desa mencapai Rp20 miliar lebih.


Tinggalkan Balasan