JAILOLO-PM.com, Bunyi ledakan cukup besar terdengar di wilayah Halmahera Barat, pada Rabu (25/3/2020). Dentuman ini terdengar sekitar pukul 18.27 WIT. Sejumlah warga pun bertanya-tanya asal bunyi tersebut.

“Dapa dengar di Lako Akediri tadi. Cuma tara tahu ledakan di mana. Banyak orang bertanya bunyi apa itu,” ujar kepala desa Lako Akediri Samsu Miradji.

Tidak hanya Samsu, warganet juga ikut bertanya-tanya asal dentuman tersebut.

Akun Facebook atas nama M Rizal Abd Rahma pun mengunggah status mengenai ledakan tersebut di dinding Grup Halmahera Barat. “Babunyi basar skali,” tulis M Rizal.

Bahkan Akun Facebook milik kepala Kesbangpol Halbar atas nama M Syarif Ali juga mempertanyakan adanya bunyi tersebut.

Hingga berita ini ditayangkan, unggahan M Rizal sudah mendapat 131 tanggapan di kolom komentar dengan beragam spekulasi. Bahkan anggota DPRD Halbar juga ikut menghiasi kolom kementar itu sara ikut bertanya-tanya.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ternate Kustoro Hariyatmoko, saat dihubungi wartawan, mengatakan, dari hasil analisa, terjadi gempa tektonik di Jailolo, Halmahera Barat, dengan Magnitudo 2.1 dan tidak berpotensi tsunami.

“Pukul 18.54 WIT, wilayah Jailolo diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa terjadi di koordinat episenter pada 1.17 LU dan 127.54 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 km Timur Laut Jailolo–Maluku Utara pada kedalaman hiposenter 3 km,” ucap Kustoro.

Ia menjelaskan, lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman dangkal akibat adanya penyesaran lokal di wilayah tersebut.

“Berdasarkan laporan masyarakat gempa bumi ini dirasakan di Jailolo dengan intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang gantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulakan gempa bumi tersebut,” ungkapnya.

Ia mengaku, adanya bunyi ledakan pada gempa itu sesuatu yang normal. “Pelepasan energi bisa berupa getaran atau gempa dirasakan dan suara, yakni seperti dentuman,” ucapnya.

Kustoro mengimbau, masyarakat di wilayah Jailolo dan sekitarnya agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” pungkasnya.(lan/red)