WEDA-PM.com, PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) diam-diam memboyong 15 Teknisi asal China ke Maluku Utara (Malut) dan selanjutnya akan dibawa ke Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng).

Padahal, sejak wabah corona ini ‘menyerang’ Wuhan (China) dan sejumlah Negara di dunia, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menutup semua penerbangan dari dan ke China, guna menghindari masuknya virus Corona ke Indonesia. Lantas, DPRD Halmahera Tengah (Halteng) meminta meminta PT IWIP supaya memutuskan sementara Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina masuk ke Halteng, dan melakukan medical check up terhadap TKA asal negeri tirai bambu itu yang datang satu bulan terakhir.

Permintaah wakil rakyat itu pun direspon baik PT IWIP dengan menghentikan penerbangan transpor udara Manado-Lelilef, yang banyak mengangkut TKA Cina maupun yang melewati jalur darat, dan itu berlaku kuarang lebih 2 minggu.

“Tapi kalau diam-diam ternyata ada 15 Teknisi asal Cina yang datang kemarin sebagaimana diberitakan di beberapa media, itu sangat disayangkan. Ini harus dijelaskan kepada Pemda, kenapa 15 Teknisi asal Cina itu bisa masuk,” jelas anggota DPRD Halteng Munadi Kilkoda, kepada wartawan Sabtu (1/2/2020).

Ia menyatakan, sekalipun teknisi dalam situasi seperti ini, pihak IWIP sebaiknya tidak buru-buru mendatangkan mereka. Hal ini guna menghindari virus Corona. “Meskipun pemeriksaan bebas, namun dimungkinkan ada yang bisa lolos karena mengkonsumsi obat. Di beberapa tempat kejadian seperti ini,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, saiapa pun dia, tidak mau kejadian yang sama terjadi di Halteng, akibat ada penderita yang lolos. “Semua rakyat Halteng bahkan Maluku Utara, cukup waspada soal itu, karena mobilitas TKA Cina di daerah ini cukup tinggi, karena itu pihak IWIP tidak boleh bersikukuh dengan sikapnya untuk tetap mendatangkan TKA Cina untuk saat ini,” tandasnya.

Untuk itu, ia meminta dinas terkait untuk kroscek keberadaan 15 teknisi asal cina tersebut, dan pastikan asal mereka, serta kepastian mereka bebas dari Corona.  “Namun kalau ada gejala yg menyerupai Corona, IWIP harus segera pulangkan mereka,” tegasnya. 

Politisi Nasdem itu, mengimbau kepada perusahaan untuk taat pada keputusan untuk sementara tidak mendatangkan TKA Cina. “Tingkat kewaspadaan ini pula harus dilakukan pihak perusahaan yang mempekerjakan TKA Cina, termasuk IWIP di Halteng,” pintahnya.

Sementara itu, Associate Director Media & Public Relations Department PT Indonesia Weda Bay Industrial Park ( IWIP) Agnes Ide Megawati menjelaskan, 15 warga Negara Cina tersebut bukan karyawan PT IWIP, melainkan teknisi ahli kapal yang datang dari Nanjing untuk melakukan pengecekan teknis terhadap kapal angkut (vessel) milik PT IWIP. 

Menurutnya, Nanjing berada di 544 km dari Kota Wuhan ( jauh dari lokasi pusat coronavirus outbreak). Mereka sudah melalui prosedur pengecekan kesehatan sejak berada d bandara Nanjing sebelum terbang ke Manado, di bandar Manado juga sudah melalui pengecekan kesehatan. “Di Ternate mereka akan melalui prosedur screening juga selama beberapa hari sebelum manajemen perusahaan ijinkan memasuki site PT IWIP,” katanya.

Ia mengaku, PT IWIP sudah tidak mendatangkan staff yang berkewarganegaraan Cina sejak 22 Januari 2020, sampai waktu yang belum ditentukan. “Adapun aktivitas staff PT IWIP untuk keluar masuk area site (dari luar Maluku Utara)  baik yang berkewarganegaraan Cina maupun staff Lokal sudah dibatasi sejak ( 28/1/2020) sampai dengan (10/2/2020) dan dapat diperpanjang tergantung dari situasi setelah tanggal 10 Februari nanti.

Menurutnya, tidak semua warga China terkena virus Corona. Dan yang dimaksud dengan tidak mendatangkan pekerja Cina adalah pekerja cina karyawan IWIP ketentuan tersebut tidak berlaku untuk technical expert. 

“Sebelum bisa masuk ke Indonesia warga negara China sudah melalui beberapa proses screening di bandara internasional dan pihak imigrasi Indonesia pun pastinya juga sudah melakukan screening yang ketat sebelum memutuskan mereka bisa masuk atau tidak,” jelasnya. (msj/red)