TALIABU-PM.com, Imbas dari kebijakan Lock Down pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sula (Kepsul), untuk menutup akses perhubungan laut, akhirnya kurang lebih sebanyak 5 (lima) orang warga Kabupaten Kepulauan Sula, terlantar di Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat (Talbat), Kabupaten Pulau Taliabu.

Ibu Sadia Usia (47) dan Jubaida Soamole (24) warga Desa Soamole, Kecamatan Sulabesi Tengah, serta Nurdiana Teapon (19) warga desa waihama, Kecamatan Sananah, Kabupaten Kepulauan Sula, berangkat dari Kendari, Sulawesi Tenggara, minggu (29/3/2020) dengan KM. Sabuk Nusatara (57) tujuan pelabuhan bobong, falabisahaya dan sanana kemudian sampai di pelabuhan bobong, senin (30/3/2020).

Menurut informasi yang dihimpun posko malut menyebutkan, KM. Sabuk Nusantara yang bertujuan pelabuhan Falabisahaya dan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula akhirnya dibatalkan karena semua pelabuhan laut diwilayah Kabupaten Kepulaun Sula ditutup sehingga tidak bisa berlayar menuju Kepulauan Sula.

Kelima orang warga Kepsul tersebut, dengan terpaksa harus turun di Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat karena tidak ada perhubungan laut yang bisa mengantarkan mereka di Kepulauan Sula.

Ibu Sadia Usia warga desa soamole, Kecamatan Sulabesi Tengah, Kabupaten Kepulauan Sula saat dihubungi wartawan mengatakan, pihaknya dari Makassar, Sulawesi Selatan dengan anaknya Jubaida Soamole dan kedua cucunya, dua orang anak itu di antaranya, 1 usia 5 bulan dan empat tahun.

“Beta dari makassar dengan anak parampuan dan dia punya anak dua itu, beta dapa kabar beta punya laki sakit dapat makan racun jadi beta pulang, cuma sampe di bobong, ini katanya kapal seng bisa masuk di sanana karena dong tutup pelabuhan sanana”ungkapnya.

Dia menambahkan, dirinya sangat bingung karena tidak bisa berangkat menuju sanana sementara suaminya lagi sakit parah. “Beta pusing ini mau pulang bagaimana sementara beta pung laki sakit parah,”ucapnya dengan suara yang sedih.

Sementara itu, Nurdiana Teapon (19) warga desa waihama mengatakan, dirinya adalah mahasiswa yang kuliah di Kendari. “Torang pulang ini karena torang diliburkan, jadi torang pulang”ungkapnya.

Pihaknya mengaku, sejak tiba di bobong, dirinya bersama ibu sadia , jubaida soamole dan kedua anaknya telah diamankan oleh tim Satgas Covid-19 Pulau Taliabu di penginapan Tiger Kota Bobong. “Torang diberikan tempat ini dari kemarin tong sampai di bobong”jelasnya.

Terpisah ketua harian Satgas Covid-19 Kabupaten Pulau Taliabu, Sutomo Teapon kepada awak media mengatakan, Satgas Covid-19 Pulau Taliabu telah mengamankan 5 orang warga Kepsul yang datang dari Kendari dengan KM. Sabuk Nusantara (57). “Torang sudah amankan dorang dipenginapan Tiger, dorang pe makan minum juga sudah diamankan”akuinya.

Dijelaskan, kelima orang warga kepsul itu, mau pulang di Sula, namun tidak bisa karena tidak ada perhubungn ke sanana. “Pelabuhan samua tutup jadi kapal tidak bisa masuk dan yang torang paling pusing ini antua itu dia pe laki sakit parah itu baru setiap hari antua telpon dengan menangis-menangis,”ucapnya.

Sementara Ketua harian Satgas Covid-19 yang juga Kaban BPBD Kabupaten Kepulauan Sula, Hendra Irawan Umabaihi kepada posko malut melalui via telpon sore tadi mengatakan, pihaknya semenetara batasi kapal penumpang untuk masuk di Kepulauan Sula.

“Sementarakan dilarang untuk kalau bisa jangan dulu masuk ke sini tapi kalau dorang nekat masuk ke sula maka torang akan berlakukan dorang isolasi selama 14 hari”singkatnya. (Cal/red)