SOFIFI-pm.com, Janji Palsu. Kata yang paling tepat menurut para tenaga kesehatan (nakes) RSUD CB dialamatkan kepada Gubernur Maluku Utara, KH Abdul Gani Kasuba (AGK) atas apa yang diutarakannya pada 24 Desember 2022 lalu.

Di hadapan ratusan nakes, Gubernur AGK berjanji memenuhi tuntutan pembayaran TPP selama 15 bulan tidak direalisasi pihak manejemen RSUD CB.

Gubernur menginstruksikan kepada manejemem rumah sakit berkoordinasi dengan BPKAD Malut dan di bawah pengawasan Sekda Malut untuk mengajukan pinjaman di dua bank, yakni bank Maluku-Mandiri. Pinjaman itu untuk membayar TPP para nakes.

Berjalannya waktu, para nakes terus menggelar unjuk rasa menuntut kejelasan informasi terkait pinjaman dan dugaan korupsi di tubuh RSUD CB.

Namun, harapan para nakes untuk mendapatkan hak mereka meski hanya satu atau dua bulan sekejap buyar. Rencana pengajuan pinjaman oleh manejemen rumah sakit ditolak pihak bank.

Hal itu memicu amarah para pejuang kesehatan. Mereka merasa sudah ditipu. Aksi nekat terpaksa harus diambil.

Para pengabdi kesehatan menggeruduk bandara Baabullah Ternate pada Rabu 18 Januari 2023. Hanya bermaksud menjemput kedatangan gubernur dari Jakarta, sekaligus pertanyakan kejelasan hak mereka dibayar atau tidak.

Para nakes menunggu kedatangan gubernur di Bandara Baabullah Ternate, Rabu 18 Januari 2023. Foto Irawan-kabarhalmahera.

Upaya itu tidak berbuah apa-apa. Pasalnya, gubernur dikabarkan baru tiba di Ternate esok harinya, Kamis 19 Januari 2023.

Perjuangan belum berakhir. Rumah kediaman dinas AGK di perampatan lampu merah Polres Ternate, menjadi sasaran berikut para nakes.

Para nakes menduduki kediaman gubernu, Kamis 19 Januari 2023. Foto Irawan-kabarhalmahera.

“Semata ingin bertemu Pak Yai untuk menagih janji,” ucap salah satu nakes, Kamis.

“Namun, hasilnya pun sama. Beliau masih di Jakarta,” ujar dia.

Halaman dan pagar menjulang rumah dinas dipenuhi parangkat aksi seperti pamflet dan baliho bertuliskan poin-point tuntutan.

Bentangan spanduk tuntutan para nakes.

Berbagai unjuk rasa sudah dilakulan, namum nurani para pemangku kepentingan sepertinya belum tersentuh. Amarah ratusan nakes kembali memuncak. Akibatnya, pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) pun diboikot.

Pemboikotan pusat pelayanan kesehatan masyarakat berlangsung sejak pukul 06:10 WIT, Sabtu, (21/1/2023).

Bentangan sejumlah spanduk bertuliskan tuntutan. Di antaranya meminta pemerintah provinsi segera membayar TPP, mendesak gubernur segera mencopot Plh Dirut rumah sakit, Alwia Assagaf, Sekda Provinsi Maluku Utara, Samsudin Abdul Kadir, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BPKAD Provinsi Maluku Utara, Ahmad Purbaya.

Bentangan spanduk di depan raungan IGD RSUD CB, Sabtu (21/1/2023). Foto istimewa.

“Jika hari ini tidak ada titik terang pembayaran TPP maka pemboikan IGD akan terus berlanjut,” ujar Kamsun Sarfan, salah satu Nakes saat diwawancarai di lokasi aksi.

“Janji gubernur ini tak kunjung direalisasi. Karena itu aksi hari ini ada puncak kemarahan Nakes,” tegas salah satu Nakes yang enggan menyebut namanya.

Para pasien darurat dengan terkpaksa masuk melalui pinta samping ruang IGD.

Aksi ini masih terus berlanjut. Informasi yang diterima, Pemrov Malut bakal menemui para nakes pada pukul 14.00 WIT.

Aritekel ini mengalami perubahan pada judul.  Sebelumnya artikel ini diterbitkan dengan judul “Janji Palsu Gubernur Malut dan Perjuangan Nakes RSUD CB”