Oleh: Azis Husen
Maluku Utara sebagai provinsi kepulauan yang sangat luas dengan masyarakat berbagai suku dan agama tetapi selaluhidup berdampingan satu sama lain dengan demikian membutuhkan pemimpin yang harus mempunyai pemikiran inovasi dan kratifitas yang luas dengan jakauan keilmuan dari aspek sejarah, tradisi, budaya dan kebangsaan, Seorang pemimpin tak cukup hanya mengandalkan aspek fisik saja tetapi mempunyai warisan ilmu pengetahuan dan pengalaman kepala daerah dan legislatif dengan konsep gagasan moderan ini membutuhkan pemimpin yang out of the box guna melahirkan gagasan yang pro kepada masyarakat yang nantinya memberikan keputusan yang capat dan tepat sesuai situasi yang ada dalam gaya kepemimpinan.
Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia Pilkada menjadi upaya nyata untuk mewujudkan tegaknya demokrasi dan merealisasikan kedaulatan rakyat dengan prinsip jujur dan adil serta langsung, umum, bebas dan rahasia. Pilkada untuk tahun 2024 akan digelar pada 27 November dan para bakal calon Gubernur Malut mulai terlihat menampilkan dirinya melalui berbagai media terutama baliho dan informasi terbuka dari tim suksesnya. Berkaca dari pengalaman PilkadaProvinsi Maluku Utara dari tahun-tahun sebelumnya besar harapan agar masyarakat pemilih tidak terkecoh lagi dengan janji-janji manis bakal calon balon dan ‘bantuan’ uang dan segepok bingkisan. Untuk adanya pemimpin yang ideal pemilih wajib memedomani anjuran Rasulullah kepada salah satu Hadist al-Bukhari, yang artinya “Janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan dengan tanpa meminta, maka kamu akan ditolong, dan jika kamu diberi jabatan karena meminta maka kamu akan ditelantarkan, dan jika kamu bersumpah, lantas kamu melihat ada sesuatu yang lebih baik, maka bayarlah kafarat sumpahmu dan lakukanlah yang lebih baik.
Untuk memilih, rakyat sebagai pemilih harus melihat calon yang memang mempunyai Visi dan Misi jelas sesuai kemampuan dan kapasitas yang jelas untuk membangun Malut kedepan bukan berdasarkan pada ketenaran dan bantuannya saja. Calon pemimpin yang cerdas adalah cerdas dalam mengelola pemerintahan untuk menyejahterakan rakyatnya. Bukan malah menjadi orang serakah hanya memiliki gagasan berupa program untuk memperkaya diri dan koleganya. Ini harus menjadi perhatian utama pemilih dan belajar dari pengalaman-pengalaman yang sudah terjadi sehingga tidak terpuruk pada lubang yang sama.
Kriteria pemimpin ideal memiliki empat sifat utama, yaitu sidiq (jujur) Pemimpin yang jujur adalah pemimpin yang akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, karena kejujuran sebenarnya merupakan syarat utama bagi seorang pemimpin. Apabila kepercayaan dari masyarakat telah diperoleh maka akan sangat mudah bagi seorang pemimpin untuk mengajak pengikutnya melaksanakan tujuan yang telah ditetapkannya. Kejujuran juga akan memudahkannya untuk mengahadapi tantangan/kendala dalam melaksanakan pemerintahannya. Amanah terpercaya pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang menjaga kepercayaan masyarakat yang telah diserahkan kepadanya. Dalam diri pemimpin terpercaya akan selalu ada rasa tanggung jawab dan komitmen untuk memenuhi janji-janjinya kepada masyarakat. Mereka akan lebih memprioritaskan kepentingan masyarakat dibandingkan kepentingan individu dan kelompoknya. Rela berkorban menjadi salah satu ciri pemimpin amanah, demi mewujudkan rasa tanggung jawabnya yang besar. Tabligh Komunikatif Pemimpin yang komunikatif adalah pemimpin yang mampu berkomunikasi secara baik dengan semua orang. Keterbukaan menjadi ciri utama pemimpin yang komunikatif. Masyarakat tidak akan segan menyampaikan aspirasinya bila memiliki pemimpin yang memiliki sifat tabligh karena mereka merasa memiliki kedekatan dengan pimpinannya. dan Fathonah Cerdas. Pemimpin yang cerdas adalah pemimpin yang memiliki kemampuan rata-rata di atas pengikutnya. Pribadi pembelajar menjadi ciri utama pemimpin yang cerdas. Kecerdasan yang dimilikinya akan lebih meningkatkan kepercayaan dirinya. Pemimpin yang cerdas tidak akan mudah putus asa bila terjadi permasalahan karena dengan kecerdasannya akan memunculkan inisiatif untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Pemimpin yang cerdas akan memiliki keberanian untuk melakukan perubahan bila menghadapi sebuah kondisi yang dirasa sulit untuk mencapai tujuannya. Keempat kriteria ini akan membawa kesuksesan kepemimpinan seseorang bila menjadi pegangan hidupnya.Selain itu untuk kemajuan Malut, seorang pemimpin di era digital saat ini harus memiliki digital mindset. Seseorang yang memiliki pola pikir digital harus bisa memanfaatkan teknologi untuk proses kerja yang efektif dan efisien.
Pemilih cerdas menentukan bagaimana nasib daerah kita sampai dengan tahun 2029 mendatang. Dengan demikian kita harus menyadari arti penting diri kita sebagai pemilih, sehingga kita harus mampu menjadi pemilih yang cerdas.Pemilih yang cerdas adalah pemilih yang telah mempertimbangkan bakal paslon pilihannya secara obyektif.Kita telah mengetahui apa sebenarnya tugas pemimpin dan bagaimana kriteria pemimpin yang ideal. Dengan menelusuri track record bakal paslon pilihan kita, kita akan mengetahui apakah kriteria tersebut mereka miliki ataukah tidak.
Track record yang perlu ditelusuri diantaranya latar belakang keluarga, pendidikan, kehidupan dan aktivitas sosial, karya, maupun hasil kerja yang sekiranya bermanfaat untuk orang banyak. Dari hasil penelusuran tersebut kita akan bisa memperkirakan apakah pemimpin pilihan kita itu dapat melaksanakan tugasnya ataukah tidak. Langkah berikutnya adalah mencerna kembali apakah visi misi yang disampaikannya itu realistis untuk mereka lakukan ataukah tidak.
Memberi kepercayaan yang bukan pada ahlinya merupakan suatu kehancuran sebagaimana Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Apabila sifat amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadi kiamat.” Orang itu bertanya, “Bagaimana hilangnya amanah itu? “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadi kiamat.” (Hadis Imam al-Bukhari).
Pemilih yang cerdas adalah pemilih yang tidak tergoda untuk menerima iming-iming dari para bakal paslon, yang biasanya berupa uang atau fasilitas lainnya. Sebagai pemilih, kita menginginkan pemimpin yang jujur dan amanah. Sifat ini juga harus kita miliki, jadilah pemilih yang jujur dan amanah.Dalam sebuah Hadist Rasulullah SAW menjelaskan pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyat. Masyarakat pemilih jangan lagi terpengaruh black campaign dan money politic yang dapat membawa kehancuran daerah dan merusak masa depan generasi kita. Mari kita bangun daerah Malut yang lebih baik ke depanuntuk masyarakat Maluku Utara.
Tinggalkan Balasan