poskosport, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Ternate, Faujan A. Pinang dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Provinsi (ASPROV) PSSI Maluku Utara, Aldy Ali siap bertarung di Musorprovlub KONI 2025.

Keduanya secara resmi mengambil formulir bakal calon Ketua Umum KONI Provinsi Malut, Kamis (25/9/2025) sore tadi.

Menariknya, kedua bakal calon ketua umum ini mendatangi sekretariat Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) secara bersamaan.

Mereka diterima langsung anggota TPP, Jasman Naser didampingi Ketua Stering Comite, Imanullah Muhammad.

Kedatangan Fajan dan Aldy, juga dampingi langsung Sekretaris Umum KONI Kota Ternate Ismunandar Bahruddin dan Bendahara Umum Alfajri A. Rahman serta beberapa pengurus lainnya.

“Kedatangan saya hari ini sebagai bentuk keseriusan saya untuk bertarung sebagai calon Ketua Umum KONI Provinsi Maluku Utara,” ujar Faujan di hadapan anggota TPP.

Faujan menegaskan, semua memiliki hak untuk maju bertarung termasuk dirinya sehingga dengan adanya momentum ini tidak disia-siakan untuk merebut kursi nomor satu di KONI Malut.

“Saya maju bertarung bukan, karena mau saya sendiri, tapi karena ada dorongan dari anggota KONI Provinsi Malut,” ujar Faujan.

Ia mengaku, anggota KONI yang mendorong dirinya bertarung dari tiga kabupaten dan tujuh Pengurus provinsi (Pengprov) cabang olahraga.

Menurutnya, dengan jumlah dukungan ini telah memenuhi persyaratan sebagaimana yang diputuskan dalam Rapat koordinasi (Rakor) KONI beberapa hari lalu.

“Jadi ada tiga KONI kabupaten yang mendorong saya, ditambah dengan KONI Kota Ternate berarti sudah ada empat KONI, serta ada tujuh Cabor. Ketujuh Cabor yang meminta saya maju, karena mereka juga pengurus KONI Kota Ternate. Jadi total ada 11 anggota KONI provinsi yang mendukung saya. Ini semuanya ada emosional, baik secara person maupun secara organisasi. 11 anggota ini, saya yakin dan percaya teman-teman wartawan pasti tahu tanpa saya sebutkan,” tutur Faujan yang juga wartawan senior ini.

Ia menjelaskan, niatnya untuk maju sebagai Ketua Umum KONI Malut bukan karena persoalan nafsu kekuasaan ataukah ada dorongan anggota.

Tapi lebih dari itu, Faujan berkeinginan besar untuk membangun olahraga prestasi di Maluku Utara lebih baik dari sebelummnya.

Selama itu kata Faujan, jika olahraga prestasi Maluku Utara tidak berkembang pesat dan menjadi juru kunci pada PON Medan-Aceh tahun 2024 kemarin.

Sebenarnya menurutnya, bukan hanya terletak pada minimnya anggaran atau masalah lain, tapi pada persoalan niat dan ego sektoral serta jejaring yang minim, sehingga banyak pihak tidak merasa memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama membangun olahraga di daerah ini.

“Bagi saya, KONI provinsi itu kerjanya tidak berat seperti KONI kabupaten/kota. Kenapa? Karena masalah pembinaan dan pengembangan atlet ada di kabupaten/kota. KONI provinsi hanya menerima hasil. KONI Provinsi itu Ibarat admin serta memperkuat komunkasi dan koordinasi dengan KONI kabupaten/kota sehingga semua proses pembinaan itu berjalan lancar,” pungkas Faujan.

Untuk itu, Faujan menambahkan, dirinya optimis jika anggota KONI Provinsi Maluku Utara memercayakan untuk menahkodai organisasi induk cabang olahraga tersebut. Tentunya olahraga prestasi di Moloku Kieraha bisa ada harapan.

“Kalau saya jadi ketua KONI, lalu PON berikutnya Maluku Utara masih menjadi juru kunci. Saya menegaskan, bahwa saya akan mundur dari jabatan ketua KONI,” tegas Faujan.

Mag Fir
Editor