poskomalut, Desa Sasur di Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera Barat, menjadi titik temu gagasan, semangat, dan karya dari berbagai penjuru nusantara.
Selama dua pekan, 16–31 Juli 2025, desa ini menjadi tuan rumah bagi 55 pemuda dari seluruh Indonesia dalam kegiatan Eksplorasi Warisan Nusantara (EWN), program pengabdian yang digagas Yayasan Penggerak Katalisator Nusantara (Peka Nusantara).
Peka Nusantara merupakan yayasan sosial yang bergerak dalam bidang pengabdian masyarakat di pelosok-pelosok nusantara. Fokus utama yayasan ini, memberdayakan desa melalui program-program pendidikan, lingkungan, kesehatan, serta pengembangan ekonomi dan budaya lokal dengan melibatkan pemuda-pemudi lintas daerah.
Selama kegiatan, peserta terlibat langsung dalam berbagai program inovatif. Di bidang pendidikan, mereka menghadirkan ruang belajar kreatif, literasi budaya, dan motivasi bagi generasi muda desa. Sektor lingkungan turut disentuh melalui sosialisasi dan praktik pengolahan limbah plastik menjadi paving blok, serta batok kelapa menjadi briket ramah lingkungan.
Di sektor ekonomi kreatif dan pariwisata, peserta mendokumentasikan kekayaan alam dan budaya desa, mempromosikan kuliner khas, serta memetakan potensi wisata berbasis kearifan lokal. Semua ini dirancang untuk mendorong masyarakat lebih percaya diri dalam mengelola dan memasarkan potensi daerahnya.
Tak kalah penting, program kesehatan menjadi bagian utama dalam pengabdian ini. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Barat, peserta menyelenggarakan Medical Check-up (MCU) Gratis untuk ratusan warga. Kegiatan ini disertai edukasi pola hidup sehat dan penyuluhan mengenai penyakit menular.
Sebagai penutup, kegiatan dirayakan dalam sebuah Malam Budaya yang berlangsung hangat dan meriah. Tarian adat, musik tradisional, serta bazaar kuliner menjadi wujud perayaan kolaborasi antara pemuda dan masyarakat yang selama dua pekan hidup dan belajar bersama.
Founder Peka Nusantara, Abdul Naser Parinduri, mengatakan “Maluku Utara, khususnya Desa Sasur, adalah desa luar biasa. Rasanya seperti saya dipanggil pulang untuk kembali ke sini. Terima kasih kepada seluruh masyarakat dan pemerintah desa yang menerima kami dengan tangan terbuka. Yang paling berkesan adalah 30 rumah mama dan papa piara yang menerima kami tinggal dan hidup bersama. Kami tidak hanya datang untuk mengabdi, tetapi juga pulang membawa keluarga baru.”
Co-founder Peka Nusantara, Angreani Saputri Tarigan, turut menambahkan, “Terima kasih kepada seluruh delegasi yang telah memilih Peka sebagai wadah untuk bertumbuh dan mendedikasikan diri kepada negeri. Energi dan ketulusan kalian menjadi pengingat bahwa perubahan bisa dimulai dari tempat-tempat yang sederhana.”
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, peserta mengikuti Trip Budaya Maluku Utara pada 25–31 Juli. Mereka mengunjungi Kerajaan Ternate, Jailolo, Tidore, serta situs-situs sejarah dan budaya yang menjadi bagian penting dari identitas lokal Maluku Utara.
Eksplorasi Warisan Nusantara bukan sekadar program pengabdian, tapi ruang bertemu untuk belajar, berkarya, dan mencintai Indonesia dari akar-akar desa. Bagi para peserta, Desa Sasur kini menjadi rumah kedua—tempat kenangan, persahabatan, dan warisan semangat pengabdian terus hidup.
Tinggalkan Balasan