Jakarta-Rasulullah memberi petunjuk tentang nafkah bathin yang sehat dan sesuai dengan ajaran sunnah. Seperti apa gaya bercinta ala Rasulullah?

Membuktikan kecintaan yang setia bukan hanya adil dalam nafkah lahir. Yang perlu diperhatikan juga nafkah bathin. Dikutip dari laman “detik.com”

Berikut gaya bercinta ala Rasulullah:

1. Bersuci

Istri Rasulullah berhias diri seindah/sewangi mungkin sebelum berhubungan intim. Oleh karena itu, Islam juga mengajarkan agar istri dan suami untuk suci, bersih, dan berhias diri sebelum berhubungan seks.

Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah pada suatu hari pernah menggilir istri-istri beliau, beliau mandi tiap kali selesai berhubungan bersama ini dan ini.

Aku bertanya, “Ya Rasulullah, bukankah lebih baik engkau cukup sekali mandi saja?” Beliau menjawab, “Seperti ini lebih suci dan lebih baik serta lebih bersih.” (HR. Abu Daud dan Ahmad).

2. Larangan Menolak Ajakan Suami

Istri Rasulullah tidak pernah menolak ajakan Rasulullah untuk bercinta. RasulullahShallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

“Jika suami mengajak tidur istrinya, lalu sang istri menolak, yang menyebabkan sang suami marah kepadanya, maka malaikat akan melaknat istri tersebut sampai pagi tiba.”” (HR Bukhari dan Muslim).

3. Berdoa Sebelum Bercinta

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Abbas dituturkan, Rasulullah bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian hendak mencampuri istrinya, maka hendaknya membaca doa:

“Bismillah, Allahumma jannibnaa asy-syaithan, wa jannib asy-syaithana ma razaqtana” (Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah jauhkanlah kami dari setan. Dan jauhkan setan dari apa-apa yang Engkau karuniakan kepada kami (anak keturunan).”

Dengan memanjatkan doa, semoga anak yang lahir dari buah percintaan bisa menjadi anak yang soleh dan takwa kepada Allah Taala.

4. Dilarang Lewat Dubur

Rasulullah bercinta pada tempat yang benar secara syariat. Rasulullah mendatangi istri pada tempatnya (farji) bukan yang lain (dubur/anal).

Rasulullah bersabda, “Allah tidak akan melihat orang yang menyetubuhi seorang laki-laki atau isterinya pada bagian dubur.” (HR. Tirmidzi dan Nasa’i).

Alat kelamin manusia diciptakan oleh Allah SWT bukan semata untuk memuaskan hawa nafsu. Tetapi untuk melahirkan generasi. Jadi, aktivitas bercinta yang tidak sesuai syariat Islam hukumnya haram.

5. Dilarang Menyebarkan Rahasia Ranjang

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya diantara manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah laki-laki yang mendatangi istrinya dan istrinya memberikan kepuasan kepadanya, kemudian ia menyebarkan rahasianya.”” [HR. Muslim dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri radhiyallaahu ‘anhu].

6. Boleh Bermacam Gaya Seks

Islam tidak melarang dalam memilih gaya bercinta. Improvisasi dalam bercinta sangat diperlukan agar suami tidak merasa jenuh.

“Istri kalian itu bagaikan ladang, maka tanamilah sesuka hatimu,” (QS. Al-Baqarah ayat 223). (dtc)