Laporan: Ismail Sudin (Biro Halteng)
Kabupaten Halmahera Tengah, punya tempat wisata yang asik untuk dikunjungi, salah satunya Goa Boki Maruru yang terletak di Desa Sagea, Kecamatan Weda Utara.
Bagi yang belum pernah berkunjung ke goa yang tak berujung itu pasti penasaran, karena tempat wisata yang satu ini menawarkan sejuta keindahan yang memang kalau dibahas tidak akan ada habisnya.
Sekali berkunjung pasti tak bosan dan ingin kembali lagi. Bagi anda yang akan berwisata tapi belum ada tempat wisata tujuan, mari “BARONDA HALTENG” dan jadikan Goa Boki Maruru sebagai tempat tujuan wisata selama berada di bumi Fagogoru.
Untuk sampai ke Goa Boki Maruru membutuhkan waktu lebih kurang dua jam dengan jarak tempuh kurang lebih 75 kilo meter. Ini jika wisatawan mengambil star perjalanan dari Weda dengan menggunakan kendaraan roda empat. Meski begitu, waktu tempuh ke Goa Boki Maruru kadang bervariasi tergantung kendaraan apa yang dipakai dan siapa yang mengemudikan.
Akses menuju lokasi tentu cukup mudah dijangkau. Di sana wisatawan biasanya akan dipandu warga setempat. Tapi saat ini wisatawan sudah bisa dipandu langsung oleh Kelompok Pencinta Alam (KPA) Boki Maruru dari Sagea-Kiya.
Perjalanan menuju Goa Boki Maruru melewati sungai Sagea dengan menggunakan perahu ketinting milik warga setempat yang memang sudah disiapkan khusus bagi wisatawan local maupun manca negara. Tarif perahu kentinting cukup murah. Wisatawan hanya perlu mengeluarkan uang Rp350 per rombongan.
Jika sudah berada di lokasi wisatawan pasti menikmati keindahan dan keunikan Goa Boki Maruru. Ini lantaran di dalam goa terdapat nyayian burung yang indah. Bukan itu saja, suasana dalam goa yang bakal masuk Geopark Nasional ini sangat hening bahkan menguji andrenalin kita.
“Suasana dalam goa hening dan menguji andrenalin. Kalau air di Boki Maruru berasa tawar dan bening dengan kedalaman bervariasi antara 1-4 meter,” kata Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Halteng, Husain Ali, kepada poskomalut.com, 28 Oktober 2019.
Husain menyebut, di sana ada sejumlah fasilitas yang disiapkan Pemkab Halteng maupun fasilitas yang disiapkan warga desa yang akan dinikmati pengunjung saat berwisata.
“Fasilitas tersedia saat ini adalah padle board, pelampung. Ini merupakan milik desa yang dikelola oleh kelompok pencinta alam Boki Maruru. Ada beberapa bangunan Gazebo, ruang ganti, WC umum yang dibangun Pemda Halteng. Ada juga beberapa projet pelengkap lainnya yang saat ini masih dalam proses pekerjaan,”jelas Kadis.
Kadis menyampaikan setiap bulan pasti ada wisatawan yang mengunjungi Goa Boki Maruru.
“Bagi kamu yang belum pernah menjelajahi goa ini, ayo datang dan nikmati wisata terbaik Halmahera Tengah,” ajak Kadis, seraya menyampaikan, kelengkapan yang harus disiapkan wisatawan saat akan menjelajahi Goa Boki Maruru, di antaranya penerangan dan sendal, pelampung bagi penikmat goa dan peralatan safeti CAVING.
“Pastinya Goa Boki Maruru menawarkan sejuta keindahan. Apalagi dalam goa terdapat berbagai macam ornamen dari stalagtit dan stalagmite dengan berbagai bentuk yang unik,” imbuhnya.
Untuk tetap menjaga keindahan alam Goa Boki Maruru Pemda Halmahera Tengah, kata dia, punya beberapa target. Di antaranya melindungi kawasan Boki Maruru dari kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang, menciptakan area wisata ekologi dan ekonomi kerakyatan.
“Pastinya akan menjadi lengkap selama kita berwisata di Goa Boki Maruru. Karena selain menawarkan sejuta keindahan alam, di seputaran goa juga terdapat beberapa jenis burung yang wisatawan bisa melihat tanpa monokular,” terang Kadis.
Dinas Pariwisata Halteng sendiri menargetkan kawasan Boki Moruru harus dilindungi dengan ketentuan perundang-undangan. Caranya Boki Moruru harus ditetapkan sebagai kawasan geopark nasional sehingga aspek konservasinya dapat dan aspek proteksinya juga dapat, disamping tidak mengganggu kawasan budidaya yang ada di kawasan goa.
“Jadi ada kawasan yang dilindungi, ada juga kawasan yang bisa dilindungi untuk kepentingan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Bukan hanya kawasan Goa Boki Moruru saja yang dilindungi tetapi kawasan kars yang ada di sekitarnya mulai dari Weda sampai Patani Utara dan Gebe , tapi bukan berarti pihaknya anti pembangunan.
“Ada tahapan Boki Moruru didorong jadi kawasan Geopark Nasional yakni harus ditetapkan dulu menjadi kawasan kars. Tahapannya harus ditetapkan oleh kementerian sebagai bentangan kars baru diadakan, disurvei oleh badan geologi untuk penguatan data baru bisa diusulkan menjadi Geopark Nasional. Jadi prosesnya masih panjang,” katanya, sembari bilang, jika Boki Moruru sudah menjadi Geopark Nasional maka terlindungi, keunikannya yang dipastikan menarik wisatawan baik nasional maupun mancanegara.
Tinggalkan Balasan