TERNATE-PM.com, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Maluku Utara (Malut), mendesak Gubernur Malut KH Abd. Ghani Kasuba, untuk fokus dan serius mengurus penanganan Covid-19 di Maluku Utara. Hal ini penting, mengingat selain dampak kesehatan warga juga pandemi ini akan berakibat pada masalah ekonomi warga.
“Kami meminta Pak Gubernur untuk lebih fokus mengurus rakyat, jangan dulu urus hal-hal lain yang tidak substantial, seperti dukungan kepada salah satu peserta konstentan ajang pencarian bakat di salah satu TV Swasta. Ini berarti Gubernur terkesan tidak fokus dan tidak ada skala prioritas terhadap suatu masalah,” ungkap Ketum BPD HIPMI Malut, Bachtiar Kadir.
Menurut pengusaha muda ini, Gubernur harusnya berkaca dan meniru kepala-kepala daerah di Provinsi lain, seperti Anies Baswedan di DKI Jakarta, Ganjar Pranowo di Jateng, Ridwan Kamil di Jabar, Nurdin Abdullah di Sulsel bahkan seperti Lukas Enembe di Papua yang turun langsung dan mencurahkan segala daya upaya mereka untuk melindungi warganya yang terkena dampak Covid 19 ini.
“Tidak perlu jahu-jahu, contohilah Bupati Morotai Beny Laos yang sigap dan memimpin langsung digaris depan penanganan Covid 19 di Morotai,” sebutnya.
“Ini saatnya Gubernur melaksanakan slogan dan janji janji selama 2 periode kepemimpinannya yang selalu berceramah dan berpidato, saya akan menghapus Air mata rakyat, atau slogan memimpin dengan Cinta. Jangan hanya manis di panggung kampanye atau di saat ceremonial acara Pemda, inilah saatnya pembuktian ucapan dan ceramah ceramah itu. Hadirlah di tengah rakyat, tumbuhkan optimisme rakyat agar kuat menghadapi masalah ini,” tambah Thiar.
Bachtiar meminta Gubernur mengkoordinir kepala daerah di sepuluh kabupaten kota, untuk bekerja sama mengatasi dampak ekonomi terhadap kebijakan baru dari Pemerintah Pusat, terkait Pembatasan Sosial berskala besar atau bahkan nanti sampai ke Darurat Sipil.
“Tentunya akan sangat mengganggu perekonomian secara Nasional dan lokal terutama di Maluku Utara, Gubernur harus bergerak cepat berkoordinasi dgn Bupati/Walikota untuk membuat skema Ekonomi agar warga Malut bisa menghadapi kondisi terburuk kedepannya,” akhir Tiar. (yu/red)
Tinggalkan Balasan