WEDA-pm.com, Pembangunan Rumah Layak Huni (RLH ) di Desa Aer Salobar,  Weda Selatan, Halmahera Tengah diduga bermasalah.

Pasalnya, penerima manfaat RLH diharuskan membangun pondasi dengan biaya sendiri. Informasi ini diperoleh dari salah satu penerima manfaat, Saraba Udin. Ia mengatakan, hal itu diarahkan langsung kepala desa, Suharjoni Suaib.

Torang (kami) yang dapat rumah bantuan dari desa harus membangun fondasi sendiri. Padahal, desa-desa yang lain dengan anggaran yang sama semuanya dibangun oleh desa,” katanya, Sabtu (11/1/2025).

Hal tersebut juga dikonfirmasi ke beberapa kepala desa di Kecamatan Weda Selatan. Mereka menjelaskan bahwa pembangunan RLH anggarannya Rp90 juta. Sama dengan desa lainnya.

“Samua sama anggarannya Rp90 juta, dari anggaran itu kami bangun dari awal fondasi tanpa dibebankan ke penerima manfaat, ” katanya.

Sementara, menurut Nanang, selaku pekerja gambar dan Rancangan Anggaran Biaya ( RAB) mengatakan, untuk anggaran rumah layak huni anggarannya seperti disampaikan sebelumnya.

“Kalau menyangkut gambar dan RAB-nya itu sama yaitu Rp90 juta. Anggaran tersebut sudah termaksud fondasi. Jadi, tidak ada lagi yang dibebankan kepada masyarakat penerima manfaat. Kemudian untuk bantua rumah yang dibangun itu semua tiga unit. Perunit anggarannya Rp90 juta,” ujar Nanang saat dihubungi via telepon.

Lebih lanjut Nanang mengatakan, lain halnya jika masyarakat mau volume rumahnya diperbesar, maka anggarannya tidak ditanggung desa.

Terpisah, Kapala Desa Aer Salobar dikonfirmasi mengatakan, bahwa fondasi yang tertera dalam RAB yakni 50 cm. Rinciannya kedalaman fondasi 20 cm. Dan, naik ke permukaan tanah 30 cm. Sementara ada warga yang fondasi rumahnya hampir 1 meter.

“Kalau fondasi yang tercantum dalam RAB itu hanya 50 cm saja. Sementara ada warga yang ketinggian fondasi mencapai 1 meter, secara otomatis pemilik rumah harus tamba sisanya,” tandasnya.