TERNATE-pm.com, Kepala Kepolisian Polda Maluku Utara, Irjen Pol. Midi Siswoko bersama Pj Gubernur, Samsuddin A Kadir meninjau gereja di Kota Ternate jelang perayaan ibadah Natal.
Kapolda dan Pj Gubernur Maluku Utara didampingi Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga sejumlah pejabat utama Polda ikut memastikan persiapan keamanan Natal dan tahun baru 2025.
Tiga rumah ibadah umat Kristen yang ditinjau yakni Gereja Protestan Maluku (GPM) Imanuel atau Gereja Ayam, Gereja Katolik Santo Willibrordus dan Gereja Eben Haezer.
Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol. Midi Siswoko mengatakan, 183 personel diterjunkan untuk pengamanan di Kota Ternate.
“Untuk wilayah kabupaten/kota itu masing-masing Polres yang terjunkan personil mereka,” kata Midi usai peninjauan, Selasa (24/12/2024).
Midi menuturkan, untuk pengamanan di setiap gereja akan dipasang sekdor.
“Mohon pengertian dari saudara-saudara Nasrani lebih sabar memasuki Gereja, karena akan ada pemeriksaan,” ujar Kapolda.
Sementara, Pj Gubernur Maluku Utara, Samsuddin A Kadir menyatakan, mengunjungi ketiga gereja tersebut untuk melihat kesepian dan memastikan keamanan pelaksaan hara raya umat Kristen.
“Jadi tentunya saja pemerintah melakukan pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan. Kami sangat berterimakasih kepada masyarakat yang memberikan dukungan dan hari ini ada pengamanan banser dan masyarakat lainnya yang turut serta,” ujar Samsuddin.
Mantan sekretaris provinsi itu menuturkan, ini adalah langkah terbaik dan toleransi di Maluku Utara khususnya Kota Ternate.
Samsuddin juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung ibadah natal berjalan lancar.
Ia berharap masyarakat dapat menunjukkan sikap dan toleransi yang baik.
“Jadi kami bersama Forkopimda untuk memastikan persiapan yang dilaksanakan aparat di lapangan sudah diturunkan berdasarkan analisa dan situasi di lapangan, semua standby terutama pada saat acara pelaksanaan bahkan sudah dilakukan sebelumnya,” jelasnya.
“Jadi ini merupakan bagian dari upaya pengamanan Natal dan tahun baru,” sambungnya.
Samsuddin mengimbau kepada masyarakat Maluku Utara agar memiliki pengertian baik ke semua pihak.
“Kita tahu, jalur kita ini kecil mungkin ada banyak parkir-parkir yang merasa terganggu, kami harap dimaklumi dan diterima agar kita saling menghargai. Kami yakin dan percaya masyarakat Maluku Utara soal toleransi sudah sangat membudaya sejak dulu,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan