HALTENG-PM.com, Berburu Mimyem atau biasa disebut Laor (cacing laut) oleh Masyarakat Patani Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) sudah menjadi tradisi warga setempat, yang sudah ditunggu-tunggu.

Mimyen (laor) biasanya datang dua kali dalam setahun, ketika musimnya tiba berbagai persiapan dilakukan masyarakat, seperti memersiapkan alat tangkap dari pukul 11:00 wit (malam) hingga pukul 06:00 wit (pagi). Alat yang digunakan juga menggunakan alat tradisional seperti sib-sib (semacam saringan) yang biasanya disebut oleh warga Tepeleo Patani.

Amatan Posko Malut, ada beberapa tempat yang menjadi titik fokus untuk melakukan penangkapan Laor yakni, Leksowo, Beb, Rantub serta tempat khusus lainnya.

Warga setempatpun berbondong-bondong ke tempat tersebut, karena hanya tempat itu yang menjadi lokasi Mimyen (laor), dimana tempat tersebut mempunyai lokasi karang laut yang masih layak.

Tafsila, salah satu warga Tepeleo mengatakan, untuk sampai ke tempat tersebut warga bisa menggunakan kendaraan darat dan juga laut untuk menjemput datangnya Laor.

“Warga cukup gunakan kendaraan roda dua dan juga kendaraan laut untuk bisa sampai ke lokasi ini untuk cari Laor,” katanya.

Usai berburu Laor, warga setempat membuat berbagai menu seperti Wirwor (gohu), Poto (laor panggang), Mimyen Garo (Masak Rampah), dan sambal atau kamasi biasa disebut warga setempat. (Red)