MABA-PM.com, Rencana Pemerintah Daeah Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) melakukan tes ulang tenaga honorer Haltim menjadi polemik di masyarakat maupun dikalangan tenaga honorer, karena dinilai terlalu politis.

Hal tersebut juga mendapat tanggapan serius dari Sekretaris Komisi I DPRD Haltim, Hasanudin Lajim mengatakan tentunya pelaksanaan tes ulang tenaga honorer bakal menjadi polemik karena dilakukan Pemda Haltim sendiri.

“Jadi kalau tes honorer daerah (Honda) yang dilakukan pemda tanpa ada juknis yang jelas maka, bakal menjadi polemik tenaga honorer,” ujar Hasanudin.

Dirinya menyarankan baiknya pemda tidak lagi membuka tes honor daerah tapi tes dalam bentuk P3K secara keseluruhan, supaya memberikan kepastian pendapatan pada tenaga honorer selama bertahun-tahun.

“Karena sekarang ini peluang tes CPNS tidak ada, maka dari itu Pemda lebih serius mengusulkan tes P3K ke Kemenpan RB,” katanya.

Dikatakanya, kalau berdasarkan dengan hasil anjab ABK kemudian disampaikan ke Kemenpan RB, agar mendapatkan kuota yang pasti.

“Kuota yang pasti itu digunakan dalam rangka untuk dilakukan tes P3K dan tidak ada tes-tes lainya sehingga tidak terkesan politis. Kalau kita sudah laksanakan tes P3K, maka kita sudah memberikan kepastian terkait dengan tenaga honorer yang ada di Haltim,” tandasnya.

Disisi lain, ada bentuk penghargaan kepada tenaga honorer yang sudah bekerja cukup lama, bahkan ada yang bekerja lebih dari 10 tahun, sehingga ada kepastian pendapatan baik itu tenaga honorer pendidikan, kesehatan maupun honer lainya.

Penulis : Ikam|Editor : Mgr