TIDORE-PM.com, Pemerintah Kota bersama Tim Covid-19 Kota Tidore Kepulauan, terus melakukan upaya keras untuk mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di wilayah Kota Tidore Kepulauan.

Selain melakukan pengawasan dan pemeriksaan secara ketat terhadap setiap orang yang datang ke Kota Tidore, melalui sejumlah jalur masuk pelabuhan penyeberangan, membatasi waktu operasional angkutan penyeberangan orang serta meliburkan siswa tingkat PAUD, TK, SD dan SMP, kali ini Pemkot Tidore Kepulauan bekerjasama dengan TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tidore, melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat umum.

Sejak tanggal 24 sampai 30 Maret, tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI dari Kodim 1505/Tidore, Polres Tidore, Satpol PP, PMI bersama Tim COVID 19 Kota Tidore, melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa tempat umum seperti pasar, sejumlah pelabuhan penyeberangan, ruang tunggu terminal, kantor walikota, kantor pengadilan negeri, kantor kejaksaan, masjid, musahalah dan rumah-rumah penduduk di sejumlah tempat.

 Juru Bicara Tim COVID-19 Kota Tidore Kepulauan, Saiful Salim, menjelaskan setiap orang yang baru tiba di pelabuhan Speed Boat Rum dan Feri Rum, jika membawa barang maka barang bawaannya disemprot dengan cairan disinfektan. Ini salah satu upaya proteksi terhadap barang bawaan, untu mengantisipasi penyebaran virus corona.“Saat ini, kita baru sebatas menyemprot barang bawaan penumpang, seperti tas, koper dan lainya, sementara untuk menyemprot orang, cairanya masih dipesan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada,” jelas Saiful.

Selain unsur gabungan dari Tim COVID 19 Kota Tidore Kepulauan, hal serupa dilakukan oleh Relawan Bakti Sosial (Baksos) Yayasan Muhammad Asyik Thaib (Yamastha) Kota Tidore Kepulauan, yang sejak tanggal 24 maret lalu sudah melakukan penyemprotan disinfektan di puluhan masjid dan mushalah di Pulau Tidore serta Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Soasio.

Saat ini, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan bersama Tim COVID-19, telah menggerakan seluruh lurah dan kepala desa untuk bekerjasama dengan para kepala Puskesmas di empat kecamatan di Kota Tidore Kepulauan, mendata secara ketat setiap orang yang baru kembali dari daerah yang terpapar virus mematikan ini, untuk selanjutnya dilakukan isolasi mandiri bagi yang bersangkutan.(mdm/red)