ABK Speedboat di Ternate Keluhkan Kelangkaan BBM Jenis Minyak Tanah

Ilustrasi Pelabuhan Speedboat

TERNATE-PM.com, ABK Speedboat tujuan Pelabuhan Bastiong Ternate-Rum dan tujuan Pelabuhan Semut Ternate-Sofifi mengeluhkan kelangkaan minyak tanah.

Kelangkaan BBM jenis minyak tanah, yang ada di beberapa tempat eceran minyak di kota Ternate, membuat para ABK (Anak Buah Kapal) merasa sulit mendapatkannya.

Seperti yang disampaikan Dika seorang ABK speef tujuan Pelabuhan Bastiong Ternate-Rum, kepada poskomalut.com. Ia menyatakan, sudah hampir sebulan ini minyak tanah susah didapat, tidak seperti sebelumnya.

“Biasanya dalam satu hari kami bisa dapat 4-5 gelon minyak tanah, tapi sekarang ini hanya dapat 1-2 gelon saja, itupun kalau ada,”ungkapnya.

Hal yang sama juga diakui Kardi, ABK speed tujuan Pelabuhan Semut Ternate-Sofifi, dia menyatakan saat ini minyak tanah memang susah didapat, sehingga perjalanan pun dikurangi, biasanya satu hari bisa dua sampai tiga kali jalan, tapi sekarang hanya bisa satu kali saja.

Ia juga menanyakan kenapa pemerintah membuat Pelabuhan yang begitu besar seperti (pelabuhan Semut) tetapi tidak menyediakan tampat atau pangkalan khusus untuk menjual minyak tanah, mereka hanya membuat Pertamini dan menjual BBM jenis premium, padahal bahan bakar utama dari Speed adalah minyak tanah.

"Kami sangat berharap kepada pemerintah agar memperhatikan hal ini, karena ini menyangkut dengan kelangsungan hidup seseorang, kalau kita tidak mencari (bekerja) nanti keluarga mau di kasih makan apa, ucap Kardi dengan sedikit kesal,"ujarnya.

Disisi lain Baim, selaku penjual eceran minyak tanah juga merasa heran kenapa akhir-akhir ini minyak tanah susah di dapat.
Padahal kata dia, di setiap kelurahan, minyak tanah tidak pernah terlambat masuk di setiap pangkalan.

Ketika ditanya minyak yang ada ini dapat (beli) di mana, dia menyatakan ini didapat langsung dari pangkalan minyak tanah di semua kelurahan yang ada di Ternate, biasanya sisa dari penjualan itu ditawarkan kepada mereka.

"Harga minyak tanah yang kami jual sekarang masih normal, yakni Rp.5000/liter, tetapi ada oknum-oknum tertentu yang sengaja memainkan harga Rp.8000-9000/liter," tutupnya. (Mg03/red)

Komentar

Loading...