TOBELO-PM.com, Ratusan warga Galela, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) merasa kecewa dengan sikap sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) daerah pemilihan (dapil) Galela-Loloda. Kekecewaan itu, lantaran para anggota DPRD tidak lagi sibuk urus nasib rakyat khususnya 270 karyawan PT CSO yang di Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tanpa pesangon.

Pasalnya, 270 karyawan yang merupakan warga Galela itu kerap mendatangi DPRD untuk mengadu nasib terkait status pekerjaan dan honor kontrak di DPRD. Alhasil aduan 270 karyawan itu berakhir dengan kekecewaan. Betapa tidak, sejumlah anggota DPRD yamg dipercayakan rakyat itu tidak mampu memperjuangkan nasib mereka.

“Kami sangat kecewa dengan sikap diam dan acuh dari sejumlah anggota DPRD dapil Galda yang tidak mampu menindak lanjuti tuntutan kami berupa kesepakatan karyawan dan maneger PT CSO” ujar Kepala PSSI PT CSO, Rajiman Sainur, Senin (22/02/2021).

Menurut Rajiman, persoalan ini sudah dua bulan lalu diajukan ke DPRD. Namun, DPRD tidak memiliki niat untuk menjawab nasib 270 karyawan yang di PHK secara diam-diam tanpa pesangon oleh maneger PT CSO. Karena ulah DPRD dengan mengambil keputusan diluar tuntutan 270 karyawan. Sehingga, saat ini kejelasan atas nasib ratusan karyawan masih tidak jelas.

“Kami sangat kecewa dengan sikap DPRD yang mengambil keputusan di luar tuntutan kami, maka nasib 270 karyawan masih tidak jelas,” cetus Rajiman.

Dikatakanya, saat ini PT CSO ada pengalihan saham ke PT YBS. Dari pengalihan saham itu, status 270 karyawan terpaksa di PHK tanpa syarat. Bahkan, cara PHK perusahaan baru ini dengan cara menggugat kontrak kerja 270 karyawan.

“Saat ini kondisi mereka (karyawan) makin parah. Kontrak kerja dengan Maneger PT CSO digugat oleh PT YBS sebagai pemegang saham baru. Digugatnya kontrak kerja itu, dengan maksud memPHK 270 karyawan tanpa pesangon, karena PT YBS akan melakukan perekrutan tenaga kerja baru,” ungkapnya.

“Kami tidak lagi percaya anggota DPRD. Bagi kami di pemilihan legislatif berikut haram untuk memilih mereka (wakil rakyat). Karena mereka terkesan berskongkol dengan meneger PT CSO dan menjalani kami,” akhirinya. (Mar/red)