MOROTAI-PM.com, Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulau Morotai melakukan pendataan sementara jumlah rumah yang rusak akibat gempa bumi berskala 7,1 SR. Dari hasil pendataan sementara, terdapat 128 rumah yang mengalami kerusakan. Baik, rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat.
Berdasarkan data yang dihimpun media ini, Jumat (5/6/2020), ratusan rumah yang mengalami kerusakan itu tersebar di enam kecamatan, yakni 99 rumah rusak ringan, 18 unit rusak sedang dan 11 rumah rusak berat.
Dengan rincian di Kecamatan Morotai Selatan (Morsel) sebanyak 10 rumah, 8 rusak ringan, dan 2 rusak sedang dan berat, di Kecamatan Morotai Mortim (Mortim) hanya 3 rumah yang rusak ringan, Kecamatan Morotai Utara (Morut) sebanyak 71 rumah yang rusak, terdiri dari 61 rumah rusak ringan, 6 rusak sedang dan 4 rusak berat didalamnya terdapat 4 rumah ibadah yang terdiri dari 3 Gereja, 1 Masjid, 2 sekolah SMA dan 1 unit Puskesmas Pembantu (Pustu).
Kerusakan rumah akibat gempa juga terjadi di Kecamatan Morotai Jaya (Morja), dari total 20 rumah yang rusak, 5 diantaranya rusak ringan, sedangkan 9 unit rusak sedang dan 6 unit rusak berat. Sedangkan di kecamatan Morselbar, ada 14 rumah yang rusak dengan perincian 12 rusak ringan, 2 unit rusak sedang termasuk 3 Gereja dan 1 unit Puskesdes. Untuk data sementara kecamatan Pulau Rao, 7 rumah rusak akibat gempa.
Hingga saat ini, masyarakat Morotai masih khawatir dengan adanya gempa. Sebab, gempa yang terjadi dan berkekuatan 7,1 itu cukup besar. Apalagi, goncangannya cukup lama jika dibandingkan dengan gempa yang sebelumnya.”Semoga tidak ada gempa susulan, kemarin itu semua panik dan berhamburan di jalan, karena gempanya itu paling lama, saya baru pertama kali rasa gempa seperti ini.”ungkap Yuni, warga Morsel.
Sementara untuk Desa Lusuo, Kecamatan Morut terdapat sejumlah warga memilih mengungsi di dataran tinggi karena takut dari dampak gempa bumi. “Hanya sebagian warga yang saja, karena kuatir tidor di dalam rumah, kalau ada yang memilih bertahan kita siapkan tenda, “kata Plt Kepala BPBD Morotai, Abjan Sofyan.(Ota/red)
Tinggalkan Balasan