Dihentikan Saat Mengajar, Ini Tanggapan Dosen IAIN Ternate Terhadap Mahasiswa

Mahasiswa Saat Berdialog dengan Dosen

TERNATE-PM.com, Tindakan mahasiswa yang memboikot
seluruh ruang belajar dan menghentikan aktivitas perkuliahan yang sedang
berjalan, sangat disesali salah satu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Ternate.
Sebelumnya, aksi yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Ternate, sudah dilakukan, sejak kemarin hingga, Rabu (30/10/11)
hari ini, mereka menuntut agar Rektor IAIN segera menurunkan
jabatan Dekan III yang dianggap bermasalah.

Beberapa
mahasiswa yang mengetahui salah satu dosen di Fakultas Tarbiyah  sedang melakukan proses perkuliahan di dalam ruang
kelas, langsung datang dan menghentikan proses perkuliahan dengan paksa.

Nuraini Kamaludin, selaku dosen Fakuktas Tarbiyah IAIN yang sedang melakukan proses perkuliahan  pada poskomalut.com, Rabu (30/10/201) mengatakan, dirinya mendapatkan informasi dari Dekan Fakultas Tarbiyah, melalui WhatsAap bahwa aktifitas belajar mengajar tetap berjalan. “Makanya saya lakukan aktifitas ini, kemarin saya mengajar juga tapi mereka tidak menghentikan aktivitas peekuliahan saya, “katanya.

Dirinya
menyesali apa yang dilakukan para mahasiswa, bahkan menurutnya, aksi dimanapun
di seluruh kampus di Indonesia, tidak pernah ada mahasiswa menghentikan proses
pembelajaran dan mengeluarkan dosen dari dalam kelas.  “Kejadian ini hanya ada di IAIN Ternate,  karena sudah ada dekadensi moral, mereka
tidak beretika dan tidak bermoral. Mahasiswa tidak berhak mengeluarkan dosen
dan mahasiswa yang sedang belajar dari ruang kelas,” katanya.

Menurutnya,
meskipun seluruh ruangan kelas telah dipalang oleh mahasiswa, dirinya tetap akan
menjalankan tugas sebagai seorang dosen. “Kami bersedia belajar di teras depan
ruangan, Kami tidak bisa meninggalkan tugas dan akan tetap menjalankan proses
perkuliahan sesuai dengan arahan dari dekan,” katanya..

Untuk itu, dirinya berharap kepada mahasiswa supaya menyadari  apa yang mereka lakukan, mahasiswa boleh menyampaikan aspirasi, asalkan dengan etika dan tidak melanggar tata kramanya.

“Setiap kampus pasti punya kode etik tentang dosen dan mahasiswa. Saya juga termasuk salah satu anggota Komnas Perempuan Seluruh Indonesia, sangat menyesali tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa di IAIN,” katanya. (Cr-01/red)

Komentar

Loading...