MOROTAI-PM.com, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Pulau Morotai “Gantung” nasib belasan guru honorer yang bertugas disejumlah TK maupun PAUD. Pasalnya, hingga Januari 2020 ini, para guru honoror ini tidak mendapatkan gaji.
“Januari-Februari, kita tidak terima gaji, ini sudah masuk Maret tapi tra ada tanda tanda, padahal tong setiap Senin sampai Jumat masuk mengajar,” ungkap salah satu guru honorer kepada media ini, Minggu (1/03/2020).
Dinas Pendidikan seharusnya memberitahukan kepada guru honorer untuk kepastian pemutusan atau perpanjangan kontrak, sehingga bisa diketahui oleh para guru. Karena jika tidak, sama halnya dengan pembodohan terhadap guru.
“Ini sama dengan pembodohan terhadap para guru honorer, mereka mencoba gantung nasib, bagusnya kasih tau dari awal soal status tenaga honorer. Apakah lanjut atau diberhentikan, jangan digantung, ini torang mengajar terus, kalau bilang tidak digaji ya torang juga siap, jangan orang sudah berharap lalu tidak digaji,” katanya.
Guru ini meminta Bupati Bupati Benny Laos mengevaluasi kinerja Kadis Pendidikan. Karena, dianggap gagal dalam membuat perencanaan baik anggaran maupun manajemen pendidikannya.
Untuk diketahui, kejadian diawal tahun 2020 ini nyaris persis seperti yang terjadi di awal tahun 2019. Dimana, sejumlah tenaga honorer sudah mengabdi selama 4 bulan sejak Januari-hingga April. Namun, Dinas Pendidikan baru memberikan SK pengangkatan honorer di bulan Mei 2019. Bahkan, Dinas hanya menghargai para honorer dengan membayar gaji mereka Bulan Mei hingga Desember. Sementara Januari-hingga April tidak pernah dibayar. (ota/red)
Tinggalkan Balasan