TOBELO-PM.com, Sekolah Tinggi Kesehatan dan Akademi Kebidanan Makariwo Halmahera (Stikmah) Tobelo, salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang berhasil loloskan temuan obat anti Covid-19 dari bahan Gogolobe pangi dan Bintang laut merah untuk diuji klinik yang dibiayai Mentri riset dan teknologi (Menristek).
Ketua Stikmah Tobelo dr. Arend L. Mapanawang mengatakan, pihaknya bersyukur atas nama keluarga besar Stikmah Tobelo dan Yayasan Medika mandiri, atau Makariwo dengan diterimanya Herbalove Golobe pangi dan bintang laut masuk tahap uji klinik. “Hanya 1 Perguruan tinggi swasta (PTS) yang proposalnya lolos untuk obat covid19 dengan siap diuji klinik yang dibiayai dari Menristek, Stikmah berada di urutan 22 dari 114 proposal yang lolos di Menristek, padahal ada 5.000 proposal yang masuk dari seluruh Indonesia, kami bersyukur Stikmah lolos dengan diterimanya Herbalovr Gogolobe pangi dan bintang laut masuk tahap uji klinik,” Cetus dr. Arend Mapanawang.
dr. Arend yang juga pendiri Stikmah Tobelo itu mengatakan, jika herbalove gogolobe pangi dan bintang laut diterima untuk masuk tahap uji klinik, maka secara otomatis Golobe pangi dan bintang laut merah ikut menaikan nama Indonesia di level inovasi mencari potensi obat untuk covid 19 asli Indonesia. “Biarlah semua negara dengan keunggulan masing masing mengungkap potensi yang ada, apalagi seperti negara Indonesia ini,” kata dr. Arend.
Lanjut ia, kenapa Stikmah masuk 22 besar Karena produk inovasi sudah siap masuk uji klinik, sebab uji senyawa sudah sejak 4 tahun lalu, uji preklinik sejak 2 tahun lalu, dan saat ini masuk tahap uji klinik. “Moga bisa berjalan lancar, dan terima kasih kepada semua tim Stikmah yang tak kenal lelah dalam berinovasi walau terkadang ada bahasa yang tidak senang dengan inovasi yang dilakukan Stikmah Tobelo” ujarnya.
Ia menambahkan, Pihaknya tidak memiliki level mendengar ciutan atau cibiran, karena itu hal biasa dalam kehidupan rasa iri hati itu sudah sifat manusia.”Kami tetap fokus dengan riset kami untuk kemanusiaan tidak peduli dengan pesimis yang tidak menguntungkan bagi kami, terutama bagi Indonesia yang sama sama menghadapi Covid 19 ini,” Akhirinya. (mar/red)
Tinggalkan Balasan