MOROTAI-PM.com, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pulau Morotai, Hasyim Hi. Hamzah menjelaskan bahwa Pemerintah daerah (Pemda) tetap menggelar kegiatan sholat Iduldha 1443 Hijriah pada Minggu 10 Juli 2022. Kebijakan Pemda Morotai itu berdasarkan putusan dari Pemerintah Pusat.

"Pelaksanaan hari raya Iduladha 1443 Hijriah tahun ini sesuai dengan keputusan Menteri Agama nomor 668 tahun 2022 tentang penetapan 1 Julhijah dan hari raya Iduladha itu pada 10 Julhijah bertepatan dengan tanggal 10 Juli 2022 atau tepat pada hari Minggu," kata Hamzah didampingi Kasubag Tata Usaha Kemenag, Mukmin Ali, dan para Kepala KUA Pulau Morotai bertempat di kantor Kemenag Morotai, Selasa (5/7/2022).

Ia menyampaikan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah baik bupati maupun Sekda.

"Jadi, dengan demikian maka untuk Pulau Morotai ditetapkan pelaksanaan Iduladha mengikuti keputusan Pemerintah Pusat atau putusan Menteri Agama yang telah kita tindak lanjuti keputusan tersebut ke pemerintah daerah melalui ke pak bupati dan Sekda," jelasnya.

Ia menerangkan, keputusan penetapan 10 Juli sebagai pelaksanaan sholat Ied itu, karena sebelumnya sejumlah pihak telah diundang dan bersepakat untuk penetapan tanggal dimaksud.

"Berkenaan dengan itu sebagai inforamsi, bahwa Pemda bersama dengan Kementerian Agama terus PHBI para imam, tokoh agama tokoh masyarakat dan instansi terkait telah melakukan rapat 20 Juni yang lalu persiapan sholat Idul Adha," terangnya.

Lebih lanjut, kata dia, pelaksanaan shalat Idul adha dipusatkan di Masjid Agung Baiturrahman Morotai. Sehingga diharapkan kepada seluruh masyarakat di Pulau Morotai untuk mengikuti keputusan Menteri Agama pada 10 Juli 2022.

"Bagi masyarakat muslim di Morotai, mari kita satu langkah dalam satu bingkai negara kesatuan republik Indonesia dengan tetap mengikuti keputusan Pemerintah Pusat, supayah kita bergerak bersama-sama," ajaknya.

Ditanya terkait ormas di Morotai yang dikabarkan bakal melaksanakan shalat Iduladha pada Sabtu, 9 Juli 2022, dirinya mengaku tetap menghargai keputusan ormas tersebut.

"Kita tetap menghormati mereka, atau yang berkeputusan untuk tanggal 9 itu tetap kita hormati," ujarnya.

Menanggapi beberapa masjid di Daruba yang melaksanakan shalat Ied bersama lantaran dari sisi jarak sedikit jauh dari Masjid Agung, menurut dia, sebagian tidak ditutup. Karena untuk mengakomodir para jamaah yang tidak bisa datang di Masjid Agung Baiturrahman.

"Karena faktor usia atau tidak punya kendaraan. Silahkan bagi yang bisa menjangkau ke Masjid Agung," pungkasnya.