Kadispora Morotai Enggan Komentar, Soal Uang Jaminan 500 Ribu

MOROTAI-PM.com, Pernyataan sejumlah manajer tim sepakbola Bupati CUP I di sosial media, yang mempermasalahkan tidak dikembalikannya uang jaminan milik 128 tim keseblasan masing masing Rp 500 ribu, tidak ditanggapi Kadispora Morotai, Yanto A Gani.
Bahkan, Yanto yang juga ketua panitia Bupat CUP ini
bersikeras untuk tidak melayani pertanyaan awak media. Bahkan Yanto
mempersilahkan menulis berita ini.
“Kalau soal itu (konfirmasi soal uang jaminan 500 ribu) saya
no coment, silahkan di tulis,” pinta Yanto dihadapan wartawan, sembari menegaskan,
bahwa ada wartawan yang menelpon, WA kepadanya namun dirinya tak melayani
seraya berjalan meninggalkan wartawan.
Sementara itu, sejumlah manajer dari Halut dan Morotai
memprotes sikap Yanto. Para manager ini pun terpaksa menuliskan pernyataan di
sosial media dan menjadi perdebatan nitizen.
Misalkan, Almukaram Goraahe. Dalam tulisannya di dinding
akun pribadinya, Almukaram meminta panitia Bupati Cup 2019, agar berkomitmen
dengan hasil meeting, terkait uang Jaminan Rp 500.000. Dimana, dalam pembahasan,
apabila team saat bertandingan tidak mendapatkan kartu kuning dan kartu merah,
maka uang tersebut di kembalikan atau sebaliknya team tersebut mendapat kartu
kuning dan merah maka di potong dari jumlah kartu yang di dapatkan team
tersebut.
“Meeting itu hak syarat dalam sebuah tournament bola kaki,
jadi jangan bikin syarat atau aturan tersendiri, kalau mau bayar komisi
pertandingan atau perwalian Ambil saja dari uang pendaftaran itu sudah lebih
dari cukup," tulis Almukaram.
Mukaram merimncikan, setiap tim membayar uang pendaftaran senilaui
Rp 1.500,000 dikalikan dengan 112 tim lokal dan uang pendaftaraan Rp 2.500.000 untuk
16 tim lura Morotai, maka semua dana yang dikumpulkan senilai Rp 208.000.000.
Dengan uang sebesar ini, panitia seharusnya tidak lagi membebankan tim saat
bertanding.
“Ini bukan hajatan mencari dana Masjid atau dana Gereja,
melainkan hajatan festival Morotai yang rangkaiannya sepak bola. Jangan rubah
aturan yang sudah disepakati saat meeting,” kesalnya.
Sementara Tofan Bumolo, salah satu manajer juga mengakui
uang jaminan timnya tidak dikembalikan panitia.
"Benar saya juga Kemaren mutiara hitam waktu main dapat satu kartu kuning seharusnya dipotong dari uang jaminan, tapi waktu diambil katanya sudah tidak bisa diambil,” kesalnya. (ota/red)
Komentar