Peringati 1 Tahun Janji Gubernur, SAMURAI Gelar Dialog Publik ‘Bacarita Kopra’

TERNATE-PM.com, Solidaritas Aksi Mahasiswa
Untuk Rakyat Indonesia (SAMURAI) Maluku Utara (Malut), menggelar dialog publik tentang
Bacarita Kopra dengan tema ‘Memperingati
Satu Tahun Janji Ustadz Gani’,
yang dilaksanakan di Kantor eks
Wali Kota Ternate, Kelurahan Stadion, Kecamatan Ternate Tengah pada Jum'at , (15/11/2019) malam.

Dengan mengundang empat pemateri yang
terdiri dari Bambang Hermawan, Hasbi Yusuf, Mohtar Adam dan Sahrin Hamid. Kegiatan
ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dan seluruh anggota Samurai Malut yang
berada di Kota Ternate. Dalam sambutannya, Presiden Samurai Julfandi Gani
mengatakan, dialog publik yang dilaksanakan merupakan kegiatan lanjutan dari
aksi yang sebelumnya telah dilaksanakan di depan kantor Wali Kota Ternate, pada Rabu (13/11/2019)
dalam rangka memperingati satu tahun perjuangan kopra.

Kepada poskomalut.com, Sabtu, (16/11/2019) usai kegiatan, Julfandi mengatakan, agenda yang dilaksanakan bukan yang terakhir, sebab terkait masalah anjloknya harga kopra akan dikawal sampai betul-betul terealisasi. Menurutnya, diskusi yang dilakukan ini juga agar bisa terpublikasi sejauh mana kerja pemerintah pemerintah Provinsi untuk menaikan harga kopra biar masyarakat mengetahui.

”Kami juga kecewa atas ketidakhadiran salah satu anggota DPR yang seharusnya bisa hadir untuk mendengarkan apa yang menjadi tuntutan rakyat, agar bisa menjadi rekomendasi ketika diadakan rapat paripurna maupun agenda-agenda yang menyentuh dengan masalah petani itu bisa disampaikan," ujarnya.

Kami sangat kecewa ketika mereka yang telah dipilih menjadi pilihan rakyat tidak bisa datang untuk mendengarkan masalah yang sedang dialami oleh rakyatnya. Padahal sudah kami hubungi melalui via Whatsaap, sebelumnya juga kami sudah masukan surat. Setelah dikonfirmasi kembali katanya beliau masih diluar daerah, saya juga tanya ada yang mewakili kalau memang tidak bisa hadir, tapi tidak ada respon,” sesalnya.

Mewakili masyarakat dan seluruh anggota
Samurai di Malut, Samurai
berharap, semoga anjloknya harga kopra dari tahun 2018 sampai 2019 ini bisa
menjadi pelajaran kedepan bagi
pemerintah agar mempersiapkan langkah yang lebih strategis untuk menangani
hal-hal seperti ini agar tidak terulang kembali. “Kami akan tetap kawal masalah
komoditi lokal yang berada di Malut yaitu pala, cengkeh, kopra dan coklat agar
benar-benar di lihat oleh Pemerintah Daerah,”tandasnya.
(cr01/red)

Komentar

Loading...