TERNATE-PM.com, Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara merespon persoalan pengusiran dua siswa SMK Pertanian Modayama, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan. Terkait dugaan pengusiran tersebut hanyalah miskomunikasi.

Kepala Seksi Paserta Didik SMK Dikbud Maluku Utara, Rastam Sudirman menyebut, apa yang dilakukan Kepala SMK Pertanian Modayama itu ditindaklanjuti, sehari setelah pemberitaan.

“Kami langsung minta klarifikasi. Menurut kepala sekolah, bukan diusir atau dikeluarkan dari sekolah, tapi disuru pulang dulu biar orangtua mereka bisa menghadap ke pihak sekolah,” kata Rastam mengulangi pembicaraannya bersama Kepala SMK Pertanian Modayama, Rusihan Hi. Umar.

Rastam mengatakan, dari hasil klarifikasi barulah diketahui akar masalah. Keikutsertaan Faisal Alhaddad dan Kelvin Usman di MTQ di Pulau Makian ternyata tanpa sepengetahuan dan izin pihak sekolah.

Faisal dan Kelvin juga ketahui tidak mengkuti proses belajar mengajar selama lebih dari sepekan. Keikutsertaan keduanya dibawah pembina Muhdar.

“Jadi dua peserta didik ini bukan membawa perwakilan nama sekolah ataupun kecamatan asal (Kayoa Utara). Keduanya bawa nama perwakilan kecamatan lain. Dari keterangan kepala sekolah, ada yang terdaftar sebagai peserta perwakilan Kecamatan Selatan, dan ada juga perwakilan Obi,” katanya.

Rastam menambahkan, hasil klarifikasi nantinya disampaikan Sekretaris Dikbud Maluku Utara, Amirudin selaku pimpinan. Rastam berharap masalah ini jangan lagi di pelintir atau digiring ke tujuan-tujuan lain yang bisa mengorbankan masa depan dan cita-cita baik Faisal mapun Kelvin.