Sejumlah Konsumen Luka Luka

TOBELO-PM.com, Petugas SPBU Kupa-Kupa, Kecamatan Tobelo Selatan, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Selasa (31/12/2019) pukul 14.00 wit, bertindak kekerasan dengan menganiaya konsumen. Salah satu korban Mesak Habary (27) bersama saudaranya, yang hendak mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU tersebut dianiaya Petugas SPBU Akibat dari tindakan kekerasan tersebut sejumlah konsumen mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh.

Pasalnya, sejumlah konsumen yang hendak mengantri di SPBU untuk mengisi BBM, tidak diprioritaskan oleh petugas SPBU. Malah pihak SPBU memprioritaskan lebih kepada satu mobil Open Cup yang memuat gelong untuk diisi BBM ke gelon tersebut. Hal tersebut mendapat teguran dari pihak korban yang juga konsumen. Para petugaspun tidak menerima teguran dari korban, sehingga terjadi adu mulut antara korban dan petugas, yang berakhir pada penganiayaan. Korban pun langsung menuju Polres Halut untuk melaporkan kejadian tersebut, dan sedang menjalani perawatan sekaligus visum untuk kepentingan proses hukum.

Korban penganiayaan, Mesak Habary mengatakan, dirinya bersama beberapa saudaranya mampir ke SPBU Kupa-Kupa untuk mengisi BBM dan sekira 5-6 mobil lagi antrian, kemudian disamping mobil bagian depan ada sebuah pick up dengan muatan penuh galon (Jerigen) yang akan diisi BBM. “Setelah itu kurang lebih 4 galon diisi, saya sebagi konsumen sangat resah dengan kejadian tersebut, karena yang di prioritas adalah galon. Dengan spontan saya menegur bahwa prioritaskan dulu yang isi di mobil bukan galon,” terang Mesak kepada awak media.

Ia menjelaskan, kronologis yang dihimpun di lapangan menyebutkan, sekira pukul 14.00 waktu telah terjadi tindakan kekerasan dan penganiayaan oleh sejumlah petugas SPBU Kupa-Kupa kepada korban, dan beberapa saudaranya. Atas tindakan kekerasan dan penganiayaan, para korban mengalami luka memar disekucur tubuh dan kaki bagian kanan sobek terkena benda tumpul (Sekop) yang digunakan pelaku. Kejadian itu, Korban Wempy Habary mengalami luka bocor di kaki kanan kena sekop, di tangan bagian kanan, karena dipukul pakai pembatas jalan sampai jatuh. Dan korban, Dopen bengkak diwajah kena pukulan tangan. “Tindakan tidak terpuji yang dilakukan petugas SPBU Kupa-Kupa, Sandry Manery dan beberapa petugas lainnya dengan cara memukul pakai tangan dan benda tumpul kepada konsumen yang hendak mengisi BBM ke mobil hingga mengalami luka bocor di kaki bagian kanan dan luka memar di bagian wajah dan tangan kiri,” tuturnya.

Ia membeberkan, secara spontan katanya, datang salah satu karyawan SPBU atas nama Sandry Manery dan langsung marah-marah. “Kalau tara suka tunggu pi isi di SPBU Wosia, ini tong punya jadi tong yang atur, bukan Ngoni” disitulah terjadi adu mulut,”Sandry Manery langsung melakukan tindakan tidak terpuji (Tampeleng) ke adik saya. Saling dorong pun tak terelakan. Selang beberapa menit dilerai orang sekitar dan aman,” ungkapnya.

Kata Mesak, dirinya berinisiatif untuk pulang saja dan tidak isi BBM lagi. Hendak mau keluar dari SPBU setempat, Sandry menahan mobil dan meminta untuk berkelahi. “Atas tindakan itu, adik saya sebagai manusia biasa langsung turun dari mobil dan kejar Sandry, kemudian datanglah kawan-kawan Sandry sudah memegang sekop, pembatas jalan, penutup sampah besi untuk memukul saya, Wempi dan, dopen,” jelasnya. (Mar/red)