MOROTAI-PM.com, Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pulau Morotai dalam beberapa hari belakangan ini membuat tiga desa yang ada di Kecamatan Morotai Jaya (Morja), terendam banjir. Tiga Desa yang terendam banjir itu diantaranya Desa Bere Bere Kecil, Titogogoli dan Libano.

Penyebab tergenangnya rumah warga itu karena curah hujan tinggi dan meluapnya air sungai yang masuk ke pemukiman warga. Selain itu, walaupun tidak ada korban jiwa, namun, genangan air yang mencapai 1 meter itu membuat sejumlah barang milik warga juga ikut rusak misalnya barang elektronik dan lainnya.
Pdt Selfrit Pulo, salah satu warga Bere Bere Kecil kepada wartawan, Minggu (24/1/2021), mengaku, terendamnya rumah warga karena curah hujan tinggi dan luapan air kali masuk ke dalam kampungi.

“Disini ada dua sungai, yang luapan itu sungai kecil. Banjir tapi aman-aman saja, intinya sungai harus diperbaiki, baru sepanjang sejarah tadi malam banjir sekitar satu meter, ada sebagian barang elektonik seperti televisi dan lainya sempat teredam banjir,” akunya

Warga lainnya misalnya Roni Kabaley melihat bahwa luapan sungai yang masuk ke pemukiman itu karena terlalu rendahnya pembangunan Bronjong sehingga air bisa masuk ke perkampungan.

“Bronjong yang di buat oleh PU itu harus dikasih naik lagi, soalnya sudah terlalu rendah, Akhirnya ada yang patah bronjongnya. Kalau bisa tamba barang 2 meter, dong bikin tahun 2019 itu pertama so patah, terus dobol lagi tahun 2020 itu, kembali patah sehingga terjadi luapan air,” harapnya.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulau Morotai, Abjan Sofyan ditanya soal kondisi terkini di tiga Desa yang terendam banjir itu, dirinya mengaku bahwa dari hasil pantauannya di lapangan, air sudah mulai surut, namun dirinya belum bisa memastikan jika hujan deras kembali menguyur pulau Morotai.

“Hasil pemantauan sudah surut sdh normal tpi blm tau kalau nanti hujan masih lebat,”akunya

Ditanya kembali soal bantuan Pemda bagi warga yang rumahnya terendam banjir akibat luapan air sungai itu, dirinya mengaku bahwa hingga kini, belum ada bantuan.

“Belum hanya mengambil data2 sungai yg meluap untuk di usulkan normalisasi, curah hujan lama mengakibatkan sungai meluap juga kurang nya drainase pemukiman,”pungkasnya(Ota/red)