TOBELO-PM.com, Team peniliti Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dan Kebidanan Makariwo Halmahera (STIKMAH) Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, (Halut) yang dipimpin dr. Arend L Mapanawang, mengklaim berhasil temukan penawar Virus Corona, Virus Mers Sars, bahkan HIV hingga Canser dalam senyawa. Penawar virus itu, extract dari bahan herbal marine pada bintang laut merah.
“Bahan bintang laut merah itu mengandung senyawa Piperidone mencapai 27.24 persen yang merupakan senyawa terbesar dari beberapa kandungan senyawa pada bintang laut merah, Penelitian ini bekerjasama dengan Lab DKI PROV karena di STIKMAH Tobelo, belum memiliki Lab yang lengkap. Kami hanya memiliki Lab yang standar tapi berkolaborasi dengan 13 Lab Nasional yang ada di Indonesia,” kata dr. Arend kepada poskomalut.com, Rabu (12/02/2020).
Tim Peniliti itu terdiri dari Ketua Peneliti STIKMAH Tobelo, dr. Arend L Mapanawang, didampingi, Ismail Apoteker Fernandes Sambode Farmasi, Silvestre Wungow S.Farmasi, Philip Jemy Maengkom, Giovany Mapanawang Sked.Frangki Mapanawang Skep Ns, Mkes, Dolfina Galela MHum, dr Sarah G Mapanawang Mkes, Amanda Manitik Mkes.
Kebehasilan dan kiprah team Peneliti STIKMAH Tobelo, dimana mereka telah berhasil menemukan suplement herbal untuk HIV/AIDS pertama di dunia. Bahkan penemuan herbal yang mampu mengobati penyakit HIV/AIDS itu telah dipatenkan di Kemenhukham yang tinggal menunggu certifikat dalam beberapa bulan kedepan.
Meski begitu tim yang dipimpin dr. Arend ini terus meneliti berbagai hal penyakit.
” Saya bersama tim peneliti STIKMAH kembali menemukan penawar anti virus penyakit yang konon katanya sulit disembuhkan termasuk virus Corona yang saat ini mengguncang bangsa China hingga merenggut 900 nyawa lebih, “ungkap Arend Mapanawang.
Arend menjelaskan, dengan penemuan senyawa diperidone ini. Maka kedepan pihaknya akan kembangkan suplement bintang laut dalam bentuk kapsul.
“Riset ini tetap berlanjut, dan tahapan masih panjang, akan tetapi kami sudah MoU dengan Universitas China, Japan, Malasya, Singapura bahkan Inggris. Team kami lagi mempersiapkn proposal untuk berkolaborasi dengan kampus yang bersedia bekerjasama,”ujarnya.
Ia juga mengatakan, saat ini pihaknya telah persiapkan pendafran paten atas temuan senyawa piperidone pada bintang laut yang diproses ke simplisia dalam bentuk kapsul dan setelah test invitro selesai, pihaknya akan lanjutkan dengan tes invivo pada tikus dan manusia.
“Harus melalui tahapan sesuai kode etik riset, kami akan produksi suplement herbalmarine anti Corona virus, Mers, Sars, bahkan HIV Aids dan Hepatitis. Kami bangga karena bisa membuka tabir untuk penyakit-penyakit yang sulit obatnya. Minimal hasil temuan ini bisa memberikan manfaat bagi kemanusiaan dan meningkatkan kualitas hidup,” tutupnya. (mar/red)
Tinggalkan Balasan