BOBONG-pm.com, Pada 2022, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Taliabu memiliki 10 lokus stunting. Angka itu berubah menjadi 33 setelah terjadi penambah 23 lokus stunting.
Namun, dari upaya dilakukan Pemkab Taliabu dalam hal ini dinas kesehatan berhasil mengeliminasi 10 lokus pada 2022 tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Pulau Taliabu, Kuraisia Marsaoly mengatakan, keberhasilan itu berkat intensitas analisis situasi tim percepatan penuruanan stunting.
“Alhamdulillah 10 lokus di tahun 2022 sudah kami hapus. Ada tiga desa yang sudah nol kasus,” ungkapnya, di Ternate, (12/7/2023).
Lanjut Kuraisia, meski di tiga desa sudah nol kasus, namun Dinkes terus mengintervensi untuk mengantisipasi tumbuhnya kasus atau angka stunting baru.
“Pencegahannya kami lebih intens. Semua ibu hamil di Pulau Taliabu kami harus intervensi,” singkatnya.
Dirinya menjelaskan, intervensi menyeluruh kepada ibu hamil, karena percepatan penurunan angka stunting signifikannya pada seribu hari kehidupan.
Selain itu, Kuraisia menyampaikan, Pulau Taliabu juga menjadi kabupaten pertama mewakili Indonesia Timur mendeklarasikan lima pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), yakni di Desa Kilong dan Belo.
Tinggalkan Balasan