MOROTAI-PM.com, Masyarakat Morotai diminta tidak panik dengan dirujuknya lima orang ke Ternate untuk menjalani isolasi di RSUD Hasan Boesorie. Pasalnya, hasil rapid diagnostic Test (RDT) dinyaktakan reaktif. Hasil ini bukan berarti mereka sudah dinyatakan positif corona, melainkan harus diuji kembali hasil tes tersebut.

“Masyarakat diminta tidak panik dalam menghadapi isu covid 19 ini, namun ikhtiar itu penting,”ucap Kabag Humas Pemda Morotai Ailan Goraahe, didampingi juru bicara Satgas Covid 19 Kabupaten Morotai dr Novindra Humbas, kepada sejumlah awak media, Sabtu (18/4/2020).

Sementara dr Novindra Humbas melanjutkan, pihak Satgas Covid-19 telah melakukan  karantina terhadap 5 orang penumpang selama 14 hari, sejak  7 April 2020.   Pihaknya juga melakukan RDT pertama dengan hasil seluruhnya dinyatakan non reaktif. Pada 17 April 2020, melakukan RDT kedua dengan hasil dinyatakan bahwa 5 orang reaktif dan 5 lainnya non reaktif.

“Awal tiba pas dites semuanya negative. Kedua kali dilakukan tes ternyata ada yang kita curiga torang fokus di dorang tambah lagi kedua kali itu ada RDT rapid test, tes itu anti bodi  IDG atau diabetes Melitusdan  IDS Intrusion detection Sistem pada diri merka ternyata ada reaksi berarti ada suaru gerakan di dalam entah itu virus atau bakteri,”terangnya

Ia menambahakn untuk lebih terkontrol mereka dirukuk ke RSUD Chasan Boesoerie Ternate.”Untuk dilakukan tes lebih lanjut lalu dikirim ke Makasar atau Jakarta barulah kita ketahui yang bersangkutan apakah terjangkit atau tidak dan bisa kita tetapkan bahwa bersangkutan positif atau negatif Cobid-19,” pungkasnya.

Ia menceritakan kronologis kelima orang itu bersekolah di pesantren di Pulau Jawa, kemudian karena wabah pendemik Covid-19 yang melanda seluruh Indonesia akhirnya pihak Daarul Mujtahidin pun meliburkan santri-santrinya  untuk kembali ke daerah asal masing-masing.

Para santri asal Kabupaten Pulau Morotai berjumlah 10 orang melakukan perjalanan dari Tasikmalaya menuju Jakarta pada  26 Maret 2020. Pada 27 Maret 2020, para santri menuju Pelabuhan Tanjung Priok dan menaiki KM. Dorolonda rute (Jakarta-Surabaya-Makassar-Bau-Bau-Namlea-Ambon-Ternate-Bitung).

“Para santri ini tiba di Ternate pada (02/04/2020) dan melanjutkan perjalanan dengan KM. Ratu Maria menuju Pulau Morotai di tanggal 03/04/2020. Mereka tiba di Morotai dan mengikuti proses karantina kurang lebih 14 hari di D’aloha Resort Djababeka, Desa Juanga, Kecamatan Morotai Selatan,”tambahnya.(Ota/red)