Warga Ternate Borong Masker, Stok Terbatas dan Mahal

Masker

Pemkot Ternate Dinilai Lambat

TERNATE-PM.com, Setelah Presiden RI, Joko Widodo menyebutkan dua warga dua Warga Negera Indonesia (WNI) di Depok, positif terjangkit virus Corona. Membuat masyarakat di Kota Ternate memburu masker diseluruh Apotik di Kota Ternate.

Sementara stok masker di apotik yang tersebar di beberapa titik di Kota Ternate sangat terbatas. Kelangkaan stok masker ini membuat harga masker di Ternate naik signifikan, biasanya dijual per dos dengan harga Rp 30.000 sampai Rp 50.000. Namun, setelah virus Corona masuk ke Indonesia harga masker menembus Rp 80.000 per dos.

Usman Muhammad Hawis, bagian Logistik Kimia Farma Maluku Utara,  mengaku, setiap bulan stok masker yang dimiliki Kimia Farma mencapai 40 hingga 80 dos. Namun, sejak mencuatnya isu Virus Corona, stok masker mulai mengalami kelangkaan karena dikirim terbatas. Bahkan, harga masker mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Stok masker Kimia Farma hanya sampai Februari, sementara di Maret tidak ada lagi. Sebab pengirim masker terbatas.

“Pertengahan
Februari ada masuk lagi sebanyak 10 dos,  dan mulai mengalami kenaikan
harga. Sebelumnnya satu dos dijual Rp 30.000 hingga Rp 50.000, kini satu dos Rp
80.000. Februari terakhir masuk, kemudian sudah stop tidak ada pemasukan lagi,"
ungkapnya.

Penyebab kelangkaan masker ini karena ada permintaan masker besar-besaran, ketika ada wagra Negara Asing (WNA) Cina yang masuk diperusahaan tambang di Maluku Utara.n “Permintaan masker tertinggi terjadi di Januari saat WNA Cina masuk dibeberapa perusahan di Malut," sebutnya.

Selain itu, Usman mengaku, melonjaknya harga masker ini karena bahan baku pembuatan masker dari Cina. Akibatnya, distribusi bahan baku dihentikan, sehingga produksi masker terbatas dan harga mengalami kenaikan. "Suplei bahan baku itu juga berasal dari Cina, ketika suplainya terlambat dan permintaan semakin tingga harga jadi mahal," jelasnya.

Stok masker di Apoteker Kimia farma lagi kosong untuk merek Skliner dan Solida, tersisa saat ini hanya masker khusus atau yang dikenal dengan masker N95, yang dijual dengan harga satu buah Rp 56.000. "Kita sudah ajukan 1000 box dari pertengahan Februari, tetapi belum ada kepastian. Namun, jika baranya dikirim, nanti kita tidak lagi melakukan julan per box, tetapi jual per picis, guna menghindar ada oknum yang melakukan permainan harga," jelasnya.

Hal ini
diakui oleh Januaritha Dara, salah pegawai Apoteker Kimia Farma Takoma. Ia
mengaku, harga masker biasanya harga Rp. 2000, tetapi setelah ada penyebaran
virus Corona harga masker naik menjadi Rp. 5000 per buah.

"Sedangkan untuk satu buah masker dijual Rp. 5000  dan sebelumnya harganya hanya Rp 2000, kenaikan harga ini pasca fenomena Corona Virus," singkatnya, sembari menambahkan, untuk masker jenis N95 diapotiknya dijual harga Rp. 56000.

Sementara
itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, dinilai lambat mengantisipasi penyebaran
Virus Corona. Bayangkan saja, setelah Presiden RI, Joko Widodo menyebutkan dua
warga postif terjangkit Virus Corona, Pemkot Ternate baru bergerak melakukan
rapat.

“Pasca 2 orang di Indonesia dinyatakan positif kena Virus Corona, hari ini (Kemarin) baru dilakukan rapat. Kita masih rapat tingkat Dinas, tapi sebenarnya mengenai penanganan sudah kita lakukan sebelumnya," ungkap Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Ternate, Havid Syadri pada Posko Malut, Selasa (3/02/2020).

Plh Sekda Kota Ternate, Thamrin Alwi mengimbau seluruh masyarakat Kota Ternate, agar tidak panik dengan adanya informasi dua orang warga negara Indonesia yang positif terjangkit virus Corona. “Kami minta warga selalu waspada dan berdoa, agar virus corona ini jauh dari daerah kita. Karena virus tersebut belum masuk di Ternate,” pintanya.

Menurutnya, sejauh ini sebelum ada intruksi presiden Joko Widodo, tetapi Pemkot melakukan rapat untuk menyikapi informasi yang berkembang. “Yang jelas Pemkot Ternate sudah siap. Namun sampai saat ini rencana penderian posko penanganan virus corona dari awal, tapi lagi-lagi teman-teman diharapkan bersabar dulu. Kalau sendainya posko itu terbentuk maka isu berkembang bahwa waba virus corona ini sudah ada di seputaran kita. Niat kita baik tapi ini akan menjadi bola liar yang membuat masyarakat menjadi panik," urainya.

Dirinya juga meminta warga untuk tidak berlebihan dengan mengepung pusat perbelanjaan. "Saya sudah komunikasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Ternate agar terus memantau di pusat perbelanjaan di Ternate," pintanya. (chaca/red)

Komentar

Loading...