TERNATE-PM.com, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Maluku Utara (Malut), dibawah kepimpinan Irman Saleh mengecam sikap PT, Nusa Halmahera Mineral (NHM).

Kecaman organisasi berhimpunnya pemuda ini, lantaran PT. NHM dinilai tidak ikut membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran di Maluku Utara. Buktinya, dari 90 sekian karyawan yang diterima perusahan tambang emas terbesar di Maluku Utara ini, hanya satu putra daerah yang diterima, yakni dari Kota Ternate.

Padahal, perekrutmen terbaru PT. NHM didominasi securuty, bukan tenaga spesialis. Namun, perekrutmen karyawan baru yang ditangani PT Nawakara ini hanya mengakomidir satu putra daerah, sisanya dari luar Maluku Utara.

Ketua Bidang Isu KNPI Malut, Alhervan Barmawi pada Posko Malut, Senin (3/02/2020) mendesak Pemerintah daerah (Pemda) maupun Pemerintah Provinsi untuk turun tangan, dengan mendesak PT. NHM lebih banyak mengakomodir putra daerah, sehingga mengurangi angka pengangguran di Maluku Utara.

“Pemda  harus ikut campur menyangkut hal ini, demi menekan angka pengangguran di Malut. Dengan kehadiran NHM justru menjadi peluang kerja untuk putra daerah,” desa Alhervan Barmawi.

Ia mengatakan, kehadiran perusahaan sebesar NHM di Malut, setidaknya mampu membantu beban daerah, salah satu untuk mengurangi pengangguran.  Oleh sebab itu, penerimaan karyawan NHM, harusnya mengutamakan putra putri daerah.
“Saya yakin putra dan putri daerah memiliki keahlian di bidang yang dibutuhkan NHM. Kami desak pemerintah daerah untul bersikap, dan harus tolak. Secara kelembagaan, KNPI menolak hasil perekrutan karyawan PT. NHM,” tegas Alhervan.

Dirinya juga mengajak pihak kampus dan masyarakat untuk bertindak. Karena ini demi kesejahteraan masyarakat. Bukan pilih kasi ketenagakerjaan perusahan yang mengonsumsi hasil bumi Maluku Utara.

“Sekali lagi kami tegaskan menolak keras penerimaan karyawan NHM yang terbaru tersebut, karena putra daerah sendiri tidak diberikan ruang untuk bekerja,” tutupnya. (wm01/red)