LABUHA-PM.com, Bayi umur 14 hari bernama Putri Aldira, warga desa kampung Makian Kecamatan Bacan Selatan Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara, mengalami atresia Ani alias tak miliki anus. Kondisi ini menyulitkan Putri pasangan Ajuan Din (36) dan Nurdiana Abdul (38), untuk buang air besar (maaf).

Saat ditemui dikediamannya, Putri hanya berbaring kesakitan disamping ayah ibunya.
Kepada wartawan saat dijumpai dikediamannya Selasa (10/03/2020) Nurdiana mengatakan, anak semata wayangnya itu divonis dokter mengalami kelainan sejak lahir, dan harus dirujuk ke Rumah sakit Makasar atau Manado untuk dioperasi.

“Dia hanya menangis tiap saat mau buang air besar, saya tidak tega melihatnya, Dokter mengatakan anak saya harus umur 6 bulan baru bisa dirujuk untuk operasi, kata dokter untuk saat ini kondisi Anak saya terlalu kecil dengan kondisi tubuh dan masih lemah sehingga harus menunggu 6 bulan baru dirujuk ke Makasar atau Manado,”ceritanya dengan bergelinang air mata.

Lokasi yang sama Ayah pasien Ajuan Din mengaku, saat ini pihaknya tidak memiliki cukup biaya untuk pengobatan anak pertamanya itu, sehingga dia mengharapkan bantuan Pemda setempat serta uluran tangan para dermawan untuk pengobatan sang Putri.
“Setelah melahirkan Caesar di RSUD Labuha kami kembali ke rumah, pihak RSUD Labuha memberi 5 kantong tempat buang air, itu karena putri mengeluarkan kotoran dari perut sebelah kiri, jika kantongnya kami membeli ditempat lain,”terangnya.
Terpisah Direktur RSUD Labuha Asia Hasjim mengaku, pasien atas nama Putri Aldira dirujuk namun menunggu hingga kondisi pasien stabil, minimal makan maupun minum susu, sehingga kondisi dinyatakan kuat dan siap dirujuk. “Pasien masih sangat kecil sehingga disarankan minimal 6 bulan maksimal 1 tahun baru bisa dioperasi itupun dengan kondisi pasien dinyatakan stabil, kita pantau asi ibu dan kondisi pasien apakah menyusui atau tidak,”Terangnya.
Diketahui Sang ibu bekerja sebagai tenaga honorer di SMP 6 Halsel dan ayah kerja serabutan. (Dicha/red)