SOFIFI-pm.com, Misi Dagang ke-3 di Kota Ternate resmi dibuka Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Rabu (12/3/2025).

Sesuai Penandatanganan Komitmen Transaksi (PKT) antara pelaku usaha Jawa Timur dan Maluku Utara sampai pukul 12 siang, nilai transaksi sudah mencapai Rp450 miliar.

Nilai itu diperkirakan akan menembus lebih dari setengah triliun rupiah, karena kegiatan berjalan hingga pukul 17.00 WIT.

“Ini akan terus bertambah, sampai nanti penutupan di jam 5 sore,”ucap Gubernur Khofifah dalam sambutannya.

Forkopimda Maluku Utara, KADIN dari kedua provinsi, perwakilan OPD, serta 48 pelaku usaha asal Jawa Timur akan bertransaksi dengan pelaku usaha Maluku Utara.

Gubernur Maluku Utara menegaskan pentingnya memperkuat hubungan perdagangan yang lebih berimbang antara kedua provinsi.

“Persahabatan kita erat, tapi neraca perdagangan selalu surplus di pihak Jawa Timur. Ini saatnya Maluku Utara meningkatkan ekspor dan menekan defisit perdagangan,” ujarnya.

Sherly juga berpesan kepada pelaku usaha dan OPD untuk meningkatkan daya saing serta mengolah komoditas unggulan sebelum dijual ke luar daerah.

Menurut data BPS dan Kementerian Perdagangan, perdagangan antara Jawa Timur dan Maluku Utara mengalami lonjakan signifikan dalam satu dekade terakhir:
⁃2015: Rp 72 miliar (Jatim surplus +Rp 68 miliar)
⁃2019: Rp 800 miliar (Jatim surplus +Rp 200 miliar)
⁃2020: Rp 2,2 triliun (Jatim surplus +Rp 371 miliar)
⁃2022–2023: Rp 1 triliun akibat pandemi COVID-19 (Jatim tetap surplus +Rp 400 miliar)
⁃2024 (proyeksi): Rp 1,3 triliun

Menanggapi angka ini, Sherly melempar candaan “Pantas rombongan Jatim makin ramai datang ke sini, perdagangan terus naik. Tapi Mba Khof, tahun depan bantu kami ya, biar nggak defisit terus”.

Adapun, roduk Jawa Timur yang masuk ke Maluku Utara meliputi, kendaraan bermotor dan barang manufaktur, besi dan baja, BBM dan minyak petroleum, beras, ayam potong, telur, serta produk pangan beku.

Mag Fir
Editor