TERNATE-PM.com, Komandan Pos Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Bastiong Ternate mengklarifikasi kronologis sesungguhnya seorang wanita (68) asal Tomalou Kota Tidore yang terapung di tengah laut bukan terjatuh dari Speedboat.
Video yang beredar di dunia maya, wanita (68) menggunakan kerudung warna jingga asal tomolou terapung tengah lautan seperti yang unggah salah satu youtuber #kaliberarmy, berdurasi 1:52 detik.
Nahkoda perahu kayu tujuan Rum-bastiong bersama sejumlah penumpang saat melintas melihat seorang wanita sedang terapung di bawah arus ombak,saat nahkoda perahu dan dibantu sejumlah penumpang lainnya saat lakukan penyelamatan mereka sempat agak kesulitan karena arus ombak yang deras, Minggu (20/12/2020).
Komandan pos KPLP Bastiong, Bunyamin Nasir mengatakan, informasi yang di terima posko nataru pelabuhan Bastiong, Sabtu (19/12/2020) kemarin, laporan tersebut dari nahkoda motoris perahu motor Bastiong-Rum melaporkan bahwa ada seorang nenek di temukan terapung tengah lautan dan diselamatkan nahkoda beserta penumpang lainnya kemudian di bawah ke posko nataru terdekat yaitu di pelabuhan bastiong.
Selanjutnya, petugas posko yang tergabung, KPLP, basarnas dan KP3 Bastiong langsung membawa korban ke rumah sakit Prima Mangga Dua. “Disana tim medis langsung mengambil tindakan memeriksa kesehatan dan alhamdulillah korban masih sehat,”katanya.
Saat pihaknya menanyakan kenapa nenek sampai terapung di tengah lautan jawabnya. “Kita batobo (berenang) dari Tidore mau ke Ternate bawa doi/uang, sambil mengangkat sebelah tangannya ke atas,” kisahnya.
Di hari yang sama Ia juga dijemput oleh keluarga dan langsung di bawah pulang.
“Jadi saya klarifikasi bahwa nenek tersebut bukan penumpang salah satu penumpang speedboat yang terjatuh, tetapi nenek tersebut hendak berenang dari tidore menuju ternate hingga terseret arus lautan, kalau dia terjatuh dari speedboat pasti nahkoda balik untuk menyelamatkan karena itu tanggung jawab dia untuk keselamatan penumpang,”tegasnya.
Ia menambahkan, persiapan menjelang H+5 hari Natal, pihaknya sudah bentuk posko dan stanby dari Selaza (8/12/2020). “Armada selalu dilakukan pengawasan dan pemeriksaan kelayakan berlayar, kondisi fisik kapal dan Ramcek,”tandasnya.
Posko nataru terletak dibeberapa titik yakni pelabuhan Bastiong, Ahmad yani, Gamalama dan pelabuhan Dufa-Dufa. Dimana didalamnya tergabung beberapa instansi terkait, seperti KPLP, Basarnas dan KP3. (Mg02)
Tinggalkan Balasan