poskomalut, Ratusan warga di Kota Tobelo, Halmahera Utara ungsikan diri di dataran tinggi tepatnya Vila Hein Namotemo.
Evakuasi mandiri itu menyusul informasi dan imbauan dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara terkait potensi terjadi tsunami.
Salah satu warga Desa Gamsungi, Ali mengatakan, bahwa setelah menerima informasi tersebut, mereka langsung berinisiatif menyalamatkan diri lebih dulu
Ia menuturkan, waktu tepat terjadi tsunami tidak dapat diprediksi, membuat semua warga dan menghindari dataran rendah.
“Karena panik dengan informasi tersebut kami keluarga dan warga lainnya berlindung di kediaman Hein Namotemo,”ucapnya.
Senada, Sumiyati menambahkan keadaan yang berkembang sangat membuat warga panik.
“Kasian banyak orang tua yang tidak mampu berjalan dan hanya mengunakan tongkat, dan banyak anak-anak kecil, yang mengungsi di pengunungan, itu karena panik akan terjadi tsunami,” bebernya sembari berharap tidak terjadi bencana alam tersebut.
Kepala BPBD Halut, Hentje Hetharia meninjau lokasi pengungsian. Ia memberikan imbauan kepada warga terkait tsunami di Rusia.
“Namun Indonesia juga terdampak di beberapa provinsi dan kabupaten/kota yaitu Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Maluku Utara khusus di Halmahera Utara, Provinsi Papua dan Papua Barat,”jelasnya.
Perlu diketahui bahwa pusat gempa di Rusia berjarak antara Kabupaten Halmahera Utara sekitar 8 ribu kilo. Jarak yang sangat cukup jauh, dan Halut dengan prediksi status waspada.
“Karena tidak terjadi tsunami maka diminta kepada warga agar semua kembali ke rumah masing masing,” pungkasnya.


Tinggalkan Balasan