SANANA-PM.com, Proyek rehabilitasi jembatan Telaga Kabau, Kecamatan Sulabesi Barat Kabupaten Kepulaun Sula, yang dikerjakan pada tahun 2019, kini dipersoalkan. Pasalnya, jembatan yang dikerjakan oleh CV Kharisma Karya, dengan total anggaran Rp 1,2 miliar tersebut diduga tidak sesuai dengan Rencana Belanja Anggaran (RAB) yang telah ditentukan. “Kami menduga pekerjaan jembatan yang menghubungkan Desa Kabau Laut dan Kabau Darat tersebut tidak sesuai RAB, karena ada beberapa tiang jembatan yang harus dibuat baru namun dibiarkan,”ungkap salah satu pengurus Himpunan Mahasiswa Sula Barat (Hipma Sulbar), Muhamat Naipon, Selasa, (28/01/2020).

Menurut Muhamat, bukan hanya tiang retak pada jembatan itu yang tidak dibongkar, namun beberapa balok sudah retak juga tidak dibongkar dan hanya dibungkus kembali dengan semen. Padahal, pada saat kunjungan kepala bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) berapa waktu lalu, telah memberi tanda pada tiang maupun balok yang sudah retak harus dibongkar. “Kunjungan Kabid Bina Marga saat itu saya saksikan langsung. Beliau meminta beberapa balok yang sudah retak ditandai harus dibongkar dan dibuat baru, tetapi ternyata balok dan tiang retak itu hanya dibungkus dengan semen agar terlihat baru,”katanya.

Hingga itu, lanjut Muhamat, sebagai warga Sula Barat, pihaknya meminta DPUPRK segera memerintakan kontraktor untuk membongkar kembali jembatan tersebut. Ia menduga jembatan itu tidak akan bertahan lama. “Anggaran rehabilitasi jembatan tersebut nilainya cukup fantastis. Harusnya tiang maupun balok yang sudah rusak itu dibongkar,”tegasnya. 

Selain itu, tamba Muhamat, pihaknya juga meminta penegak hukum dalam hal ini Polres dan kejaksaan menyelidiki pekerjaan jembatan tersebut. Sebab, diduga sebagian anggaran jembatan dikorupsi oleh oknum tertentu. Selain melakukan manipulasi terhadap sejumlah aitem pekerjaan, jembatan yang dikerjakan dengan menggunakan APBD tahun 2019 tersebut hingga kini belum juga tuntas. “Kami menduga sebagain anggaran sudah dikorupsi sehingga pekerjaannya sampai dengan saat ini tidak bisa tuntas dikerjakan,”tegasnya.(fst/red)