TOBELO-pm.com, Sejumlah objek wisata di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) terlihat terbengkalai.

Tak terurusnya objek wisata disinyalir tidak inovatifnya Dinas Parawisata (Dispar) Kabupaten Halut dalam meluncurkan pemberdayaan sektor parawisata.

Padahal, potensi wisata di Kabupaten Halut terbilang memiliki daya jual tinggi bisa mendatangkan turis. Tentu menggenjot PAD di sektor pariwisata.

Sebut saja spot wisata Tanjung Bongo, Pantai Jere, Air Panas Mamuya, Pantai Luari, Pantai Pitu, Pantai Kupa Kupa, Pantai Kakara, Pantai Kumo, Pantai Pulau Tulang dan Pawole, tidak terberdayakan akibat dari minimnya program pemberdayaan parawisata dari Dispar Halut.

Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Halut, Alkafi Hi Ahmad menilai sejumlah spot parawisata dikelola secara baik membuat sejumlah spot itu tidak terurus. Padahal parawisata bisa menjadi salah satu sektor pendapatan daerah yang signifikan.

“Banyak tempat wisata tidak diminati para pengunjung akibat dari fasilitas dan penataan pemberdayaan wisata tidak ditata Dispar Halut. Saya rasa Dispar Halut ini, miskin program pemberdayaan atau sengaja membiarkan,” beber Alkafi Selasa (24/1/2023).

Seharusnya, kata dia, Dispar perlu membuat program penataaan parwisata dari segi peningkatan fasilitas spot wisata dan juga konsep pengelola wisata yang berbasis pengembangan.

“Jangan hanya menjadikan pariwisata sebagai pajangan tanpa ada manfaat untuk kemajuan daerah. Dispar harus berfikir merancang program pemberdayaan wisata untuk menarik minat wisatawan baik lokal, nasional hingga manca negara. Pemda tidak boleh kalah pengelolaan wisata dengan swasta seperti Resto Magaliho, Meti Island, dan Talaga Paca,” tukasnya.