Model Karantina Bupati dan Anggota DPRD Morotai Dikecam

Ahyar Husen, pemerhati pemerintahan morotai

MOROTAI-PM.com, Model karantina Bupati dan sejumlah anggota DPRD Pulau Morotai yang dinilai elitis, dikecam publik Morotai. Pasalnya, para pejabat teras di Morotai ini saat menjalani karantina enggan bersama degan pasien lainnya di sekolah unggulan, mereka memilih meyewa villa dan penginapan untuk menjalani proses karantina.

"Mau pejabat atau masyarakat biasa semuanya harus dikarantina di sekolah unggulan, tapi faktanya ada kesenjangan soal karantina. Bupati Benny Laos di Marahai, sejumlah anggota DPRD di penginapan. Ada apa ini, sistem karantina ini kabur dan patut dipertanyakan," cetus Ahyar Husen, salah satu pemerhati pemerintahan Morotai kepada koran ini kemarin.

Dirinya menyebutkan, jangan karena para pejabat ini memiliki banyak uang lalu memilih tempat karantina yang disukai sendiri, sementara rakyak kecil di karantina di sekolah.

"Kalau karantina di penginapan atau hotel sudah pasti berbeda dengan karantina di sekolah, coba pejabat pejabat itu karantina di sekolah biar tahu bagaimana rasanya karantina di sekolah," katanya dengan nada kesal.

Apalagi, sejak Maret lalu diberlakukan sistem karantina masih banyak keresahan yang disampaikan oleh peserta karantina mulai dari soal makanan, kebersihan, pelayanan dan lainnya itu yang juga harus dirasakan juga oleh para pejabat itu.

*Ada yang tidak adil, sekali sekali anggota DPRD datang dan tidur di Sekolah unggulan, bagaimana rasanya, sehingga jelas, kalau begini kan akan jadi stigma buruk dari masyarakat karena dianggap tidak merakyat," cetusnya, sembari meminta kepada tim Covid Morotai, agar adil memberlakukan peserta karantina baik itu pejabat maupun masyarakat kecil lainnya. (ota/red)

Komentar

Loading...