Panwascam Pulau Hiri Sosialisasi Pemilih Pemula di SMA Mafakati

Ketua Panwas Kecamatan Hiri Hairun Kader didampingi Kordiv Hukum Panwascam Pulau Hiri Jumhar, Ketua PPK Kecamatan Pulau Hiri Sugi Alting dan Kepsek Mafakati Bahtiar saat melakukan sosialisasi pemilih pemula

TERNATE-PM.com, Panwas Kecamatan (Panwascam) Pulau Hiri, Rabu (11/3/2020) melaksanakan sosialisasi pengawasan pemilihan partisipasi pada pemilih pemula, yang bertempat di SMA Mafakati Kota Ternate.

Dalam kegiatan yang berlangsung, turut hadir Ketua Panwas Kecamatan Hiri Hairun Bakar, didampingi Kordiv Hukum Panwascam Pulau Hiri Jumhar, Ketua PPK Kecamatan Pulau Hiri Sugi Alting, dan Kepsek Mafakati Bahtiar.

Suasana peserta sosialisasi pemilih pemula di SMA Mafakati Kota Ternate Kecamatan Pulau Hiri

Ketua Panwascam Pulau Hiri dalam sambutan sekaligus membuka acara sosialiasi tersebut mengatakan, sosialiasi kali ini untuk memberikan pencerahan dan ruang, dimana nanti pada tiga minggu kedepan akan dilakukan pencoklitan dari KPUD Kota Ternate di masyarakat Kecamatan Hiri. Sehingga anak sekolah pada umur di atas 17 tahun sudah bisa memberikan hak suara pada Pilkada serentak di 23 September 2020.

"Tujuan kegiatan ini bermaksud untuk mencari tahu siapa itu Pemilih pemula, dan pencoblosan yang baik dan benar itu seperti apa di Pilkada Walikota Ternate dan Wakil Walikota Ternate pada 23 September mendatang nanti,"katanya.

Disisi lain Kepsek mengatakan, kegiatan ini selalu dilaksanakan 5 tahun sekali, ketika akan melakukan pemilihan umum kepala daerah, meskipun hal tesebut sudah diketahui masyarakat dan tak asing lagi didengar, namun siswa-siswi atau pemilih pemula harus memahami terkait azas memilih yakni umum, bebas dan rahasia.

"Jadi pemilih pemula itu harus tahu nanti pada 23 September akan dilakukan Pilkada serentak, untuk menghindari kecurangan-kecurangan saat itu," jelasnya.

Pemilih pemula harus pastikan siap memilih calon walikota lima tahun kedepan, dan jangan terpengaruh dengan orang lain, karena hak suara menjadi keputusan sendiri untuk menentukan pemimpin yang baik di masa depan.

"Yang paling sensitif itu politik praktis, karena dimana diketahui pemilih pemula itu bisa dipengaruhi. Hak suara adalah harga diri tak bisa digadaikan dengan uang, apalagi kita sebagai pemilih yang berpendidikan,"jelasnya.

Ia medesak dan menekan secara bersama-sama dengan penyelegara kecamatan Pulau Hiri, agar arus politik praktis jangan sampai keluar dari regulasi yang sudah ditentukan oleh penyelanggara.

"Jika nanti diketahui penyelenggara bahwa ada pemilih yang melakukan pelanggaran maka akan dikenakan sanksi hukuman dan sanksi denda. Jadi jika tak mau begitu mari kita laksanakan pemilihan dengan baik dari hati nurani, tak perlu menunggu pengaruh dari orang lain,"ungkapnya. (sam/red)

Komentar

Loading...