Pemkot Tidore Harus Proyeksi Ketersedian Pangan

Dr Marwan Polisiri (Staf Ahli Wali Kota Tidore Bidang Kemasyarakatan).

TIDORE-PM.com, Pemerintah Kota Tidore, jika melakukan karantina wilayah dalam rangka pemutusan mata rantai penularan covid-19 harus memproyeksi  ketersediaan komoditi pangan bagi masyarakat untuk dikonsumsi selama beberapa bulan ke depan.

Hal ini tertuang dalam hasil kajian penanganan Covid-19 di Kota Tidore oleh Wali Kota Tidore Kepulauan Capt H Ali Ibrahim, bersama tiga staf ahlinya, masing-masing staf ahli wali kota bidang kemasyarakatan dan SDM, Marwan Polisiri, staf ahli wali kota bidang Ekonomi Pembangunan dan keuangan Halil Ahmad dan staf ahli bidang hukum, politik dan pemerintahan Djamaludin Badar.

Dalam hasil proyeksi tersebut disimpulkan bahwa jika dilakukan karantina wilayah dari April-Juli maka kebutuhan komiditi pangan yang harus disediakan berdasarkan perhitungan ketersediaan pangan komoditi beras untuk konsumsi per bulan 660,10 ton, untuk bulan April 1.660,10 ton, Mei 1.067,11 ton, Juni 905,65 ton dan Juli 927,50 ton.

Dengan bagitu ketersediaan stok beras seluruhnya berjumlah 3.950,76 ton, pangan komoditi cabe untuk konsumsi merah per bulan 7,43 ton, sehingga untuk bulan April 6,95 ton, Mei 6,82 ton, Juni 6,05 ton, dan Juli 5,90 ton. Ketersediaan stok cabe merah seluruhnya berjumlah 25,72 ton, pangan komoditi cabe rawit untuk konsumsi per bulan 7,55 ton, sehingga bulan April 8,84 ton, Mei 7,52 ton, Juni 5,14 ton, dan Juli 4,70 ton. Maka ketersediaan stok cabe rawit seluruhnya 26,20 ton,  pangan komoditi bawang merah untuk konsumsi per bulan 19,70 ton, maka untuk bulan 20,12 ton, Mei 19,15 ton, Juni 13,25 ton, dan Juli 19,72 ton. Maka ketersediaan stok bawang merah harus  72,24 ton.   

 Untuk komoditi bawang putih  konsumsi per bulan 0,13 ton, bulan April 8,29 ton, Mei 8,10 ton, Juni 5,93 ton dan Juli 5,95 ton. Ketersediaan stok bawang putih seluruhnya berjumlah 28,28 ton, gula pasir untuk konsumsi per bulan 78,77 ton, maka untuk bulan April 195,46 ton, Mei 182,53 ton, Juni 185,40 ton, dan Juli 188,90 ton.

Selain itu ketersediaan stok gula pasir  harus 752,29 ton, ketersediaan pangan komoditi minyak goreng untuk konsumsi per bulan 64,91 ton, maka untuk bulan April 79,14 ton, Mei 78,42 ton, Juni 69,15 ton dan Juli 72,05 ton. Maka ketersediaan stok minyak goreng seluruhnya berjumlah 298,76 ton, tepung terigu untuk konsumsi per bulan 9,67 ton,Maka ketersediaan stok tepung terigu seluruhnya berjumlah 493,96 ton, super mi untuk konsumsi per bulan 58,53 ton, Maka ketersediaan stok super mi seluruhnya berjumlah 368,32 ton, begitu juga dengan ikan untuk konsumsi per bulan 581,86 ton. Maka ketersediaan stok ikan yang harus disiapkan sebanyak  2.872,99 ton beserta kebutuhan lainya.

Staf ahli staf ahli bidang kemasyarakatan dan SDM, Marwan Polisiri mengatakan ini baru komiditi yang harus disiapkan Pemerintah Kota Tidore. Belum lagi analisa puncak virus corona berdasarkan analisis menggunakan metode Covid-19 hospital impact model for epidemics (CHIME), menghasilkan puncak covid akan terjadi di Kota  Tidore pada Juni mendatang. Pemerintah sudah harus menyiapkan berupa bantuan bagi 33.111 kepala keluarga di Kota Tidore, sehingga   sedikitnya  penyediaan jrring pengaman sosial (social safety net) yang harus disiapkansebesar Rp 22.018.815.000,-ujar Marwan.

Hitungan total tersebut jika bantuan dihitung per kepala keluarga  Rp 665.000, terdiri atas beras 25 Kg Rp 300.000, telur 1 rak Rp 80.000, kacang ijo 2 Kg Rp 50.000, sabun cuci tangan 2 batang Rp 10.000 vitamin 2 Strip Rp 20.000, susu 1 kaleng Rp 15.000, minyak kelapa 3 liter Rp 40.000, tomat rica bawang Rp 100.000  dan gula pasir 2 kg Rp 50.000 ,papar Marwan.(mdm/red)

Komentar

Loading...