MABA-pm.com, Tarif untuk melawati jembatan Sungai (Kali) Get, penghubung antara Kabupaten Halmahera Timur dan Halmahera Tengah mengalami kenaikan sangat signifikan.

Sebelumnya jembatan kayu rusak itu parah akibat dihantam banjir, lalu diperbaiki warga Desa Sakam.

Warga atau pengedara dari dua kabupaten tersebut dikenakan biaya cukup besar jika melewati jembatan tersebut.

Biaya yang tinggi itu membuat sejumlah warga mengeluh. Tak terkecuali para sopir dari Haltim ingin menyebranf ke Halteng.

Keluhan itu disampaikan beberapa akun media sosial, Facebook. Para supir itu harus merogoh kantong Rp200.000 untuk sekali lewat di jembatan Get.

Diaktifkannya kembali Jembatan Get setelah direnovasi dengan harga melintas yang tinggi cukup membikin warga kesusahan.

Para sopir pun harus membayar Rp200 ribu sekali lewat per satu unit mobil. Jika pulang pergi per satu unit mobil harus membayara Rp400 ribu.

Tarif Jembatan Get sebelum disapu longsor sebesar Rp100 ribu sekali lewat per satu unit mobil. Untuk satu unit motor dikenakan 50 ribu sekali jalan.

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya dihubungin lewat telepon mengatakan, setelah dilakukan perbaikan, oleh Warga Sakam naikkan harga dua kali lipat bagi pengendara melintasi Kali Get.

"Tarif jembatan Kali Get sangat mencekik para supir lintas Haltim-Halteng, ini membuat kami khawatir saat melakukan perjalanan melalui jembatan tersebut," ungkapnya, Minggu (12/5/2024).

Dirinya berharap ada perhatian pemerintah baik itu Pemda Haltim dan Halteng untuk membuka akses perhubungan antara dua kabupaten tersebut.

"Kalau adanya perhatian dari Pemda kedua kabupaten maka perjalanan lintas kabupaten tidak lagi terbebani tarif jembatan yang sangat besar," pintanya.

Hal ini juga terpantau di media sosial, masyarakat Desa Sowoli memalang jalan lintas Haltim-Halteng akibat dari tingginya pembayaran saat melewati jembatan Kali Get.