TIDORE-PM.com, Sebayak 13 orang di Kota Tidore Kepulauan (Tikep) mengidap HIV/AIDS pada tahun 2019. Dari angka ini, terjadi peningkatan penderita HIV/AIDS bila dibandingkan tahun 2018 hanya 6 penderita HIV/AIDS. Artinya, sepanjang tahun 2019, tercatat terjadi penambahan penderita HIV/AIDS sebanyak 7 orang.

Hal ini disampaikan Kepala Seksi Pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tidore Malik Ahmad kepada Posko Malut di ruang kerjanya Rabu ( 5/2) pagi kemarin. ’’Mayoritas pengidap adalah usia produktif dan terbanyak  laki-laki,’’ kata Malik.

Menurut Malik, dari 13 penderita HIV/AIDS ini, 7 penderita aktif melakukan pengobatan yang ditangani langsung tim penanganan RSU Tidore, sedangkan 6 penderita aktif melakukan pengobatan di Kota Ternate.

Lebih jauh, Malik menjelaskan dari tahun 2004 sampai dengan 2019 penderita HIV/AIDS di Kota Tidore sebanyak 59 kasus, dan  hingga September 2019 lalu sudah ada  8 penderita yang sudah meninggal dunia, dan 43 penderita lainnya masih hidup. “Para Odha itu, 98 persen terpapar virus akibat hubungan seksual yang tidak aman atau bergonta-ganti pasangan,’’ tambah Malik.

  Untuk kelompok umur, para pengidap berusia 5 tahun, penularan dari orang tua sebanyak 4 penderita, usia 20-30 tahun sebanyak 16 penderita, usia 31-40 tahun 14 orang, 41-50 sebanyak 11 orang dan 50 tahun 6 orang. “Untuk jenis pekerjaan yakni Karyawan 2 orang, Sopir  3 orang, PNS 7 orang, Ibu rumah tangga 11 orang, Swasta 7 orang, pelaut 2 orang, mahasiswa 2 orang, Buruh 3 orang, nelayan 4 orang, TNI/Polri 3 orang dan tidak memiliki pekerjaan 6 orang,’’ pungkas Malik. (mdm/red)

Penderita HIV/AIDS di Tikep 2004-2019

  1. Kelompok Umur     

5 Tahun        4

20-30 Tahun 16

31-40 Tahun 14

41-50 Tahun 11

50 Tahun      6

  • Jenis Kelamin

Karyawan     2

Sopir   3

PNS    7

IRT     11

Swasta         7

Pelaut 2

Mahasiswa    2

Buruh 3

Nelayan        4

TNI/Polri       3

Tidak Miliki Pekerjaan        6

Catatan:

Penderita HIV/AIDS di Tikep dari tahun 2004 sampai dengan 2019 sebanyak 59 kasus. Hingga September 2019 lalu, sudah  8 penderita meninggal dunia, dan 43 penderita lainnya masih hidup.

Para Odha itu, 98 persen terpapar virus akibat hubungan seksual  yang bergonta-ganti pasangan.