JAILOLO-PM.com, Warga Halmahera Barat (Halbar) tampaknya merasa tak nyaman lagi dengan sikap bolak-balik Jakarta-Halbar di tengah wabah coronavirus (Covid-19). Sekitar pukul 17.00 wit, sejumlah anak muda yang mengatasnamakan Jong Halmahera Barat menggelar aksi di jalan masuk pelabuhan Jailolo.

Salah satu massa aksi, Hikayat Hi. Marjud mengatakan, titik kumpul massa aksi di pelabuhan Jailolo itu tak lain, menunggu Bupati Danny Missy yang baru balik dari Jakarta. Namun, ternyata, Danny Missy memilih turun di pelabuhan Desa Guaemaudu yang dekat dengan kediaman Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Syahril Abduradjak. “Kami merasa dipermainkan. Kami menunggu di pelabuhan Jailolo, tapi pak Bupati lari ke pelabuhan Sekda,” jelas Hikayat.

Aksi Jong Halmahera Barat tersebut tanpa ada pengamanan dari anggota Polres Halbar. Bahkan massa aksi membakar ban bekas sebagai bentuk protes terhadap Bupati. Aksi ini, membuat kemacetan di areal pelabuhan. Massa aksi yang berorasi kurang lebih satu jam dan tidak bisa menemui Bupati, kemudian massa bergerak menuju pertigaan Desa Gufasa, tepatnya di jalan menuju Pasar Jailolo.

Kepala Kesbangpol Halbar M. Syarif Ali ketika dikonfirmasi terkait Bupati Danny Missy menghindar adari massa aksi, M. Syarif mengaku, jika dibilang Bupati Danny Missy melarikan diri saat masyarakat hendak bertemu Bupati yang baru tiba di Jailolo sangat keliru. Justri bupati sangat sadar baru dari daerah terjangkit, sehingga menghindari kerumunan massa. “Saya rasa massa aksi punya kepentingan lain, jika punya niat baik bertemu pak bupati, kenapa tidak datang secara baik baik, tapi datang menggunakan mikrofon yang dilengkapi dengan spanduk atau alat peraga aksi,”cetusnya.

Mantan Kabag Humas Pemkab Morotai ini menambahkan, kepergian bupati ke kejakarta bisa dibilang sangat nekat karena memimikirkan kepentingan masyarakat yang saat ini kesulitan mendapatkan Alat Pelindung Diri (APD). Karena Bupati sendiri sudah tau Jakarta merupakan daerah Zona Merah Covid-19, namun karena kepentingan masyarakat dan untuk mendapatkan APD yang saat ini langkah, bupati nekat menerobos dan mempertaruhkan diri untuk ke Jakarta.

“Saat ini masyarakat terkonsentrasi menghadapi penyebaran Covid-19, jadi jangan buat gaduh dengan melakukan aksi yang disusupi dengan kepentingan yang tidak berpihak kepada masyarakat,”katanya.

Lafdi sapaan akrab M. Syarif menambahkan, Bupati sangat paham tentang protocol kesehatan, sehingga setiap aktifitas yang melibatkan banyak orang Bupati tidak akan menghadiri, jika tidak bersifat urgen dan mendesak.

”Saat ini pak Bupati telah melakukan karantina mandiri, jadi tidak benar pak bupati tidak mengikuti protocol kesehatan. Jika dibilang pak bupati tidak peduli tentang penaganan Covid-19 di Halbar, pak bupati tidak akan mungkin menerobos ke Jakarta untuk melobi APD yang saat ini sangat langkah diseluruh Indonesia,” tutupnya. (wm01/red)