LABUHA-pm.com, Kepala SMA N 10 Halmahera Selatan, Budi Kamarullah diduga mengirim pesan provikatif di media sosial terkait perkelahian dua kelompok pemuda.

Budi dalam akun Facebook @Budi Kamarullah menuliskan perintah agar akses dari Ori ke Desa Laluin ditutup. Ia juga melarang warga Ori melintasi Laluin.

“Klu tradapa keputusan (org atau pelaku disembunyikan) lagi, secepatnya tutup akses ORI Laluin biar tegas jgn biarkan org ORI lewat Laluin, pandang enteng org kse pelajaran biar ada efek jerah. Bae sudah kse Los padorang sampe tong PE anak2 mati masalah pemukulan terus terjadi & tra lain biang keroknya slalu saja org ORI. Kades termasuk Camat bikin pernyataan sekalian biar kuat & itu bisa dijadikan dasar hukum khusus buat ORI dgn Laluin.

Kepsek juga meminta kepala desa dan camat membuat surat pernyataan antar dua desa untuk dijadikan dasar pemukulan tersebut.

Arahan Budi itu pun diduga kuat langsung diamini. Jalan yang menghubungkan dua desa benar adanya ditutup menggunakan pohon yang ditebang oleh orang tak dikenal.

Hal itu pun berdampak langsung pada Warga Ori dan Desa Sagawele. Mereka tidak dapat menggunakan fasilitas jalan sama skali.

“Saya mau pigi (pergi) ambe (ambil) kirim me tara (tapi tidak) bisa. Jalan dorang so (mereka sudah) tutup,” keluh salah satu warga.

Diketahui, akses jalan ditutup atas respon warga terhadap pemukalan satu pemuda Laluin oleh empat pemuda Ori beberapa waktu lalu.

Pemukulan itu pun memicu beragam aksi dari warga di media sosial.

Sampai berita ini naik tayang, Kepsek SMA N 10 belum dapat konfirmasi. Begitu juga dengan pihak Polres Halmahera Selatan terkait penutupan akses jalan dua desa.