Banyak OTG Dari Luar Daerah, Jalani Isolasi di Ternate
TERNATE-PM.com, Salah satu warga Halmahera Utara (Halut) inisial Z ini ditetapkan sebagai positif terpapar virus corona (Covid-19) di Jawa Tengah (Jateng) setelah melalui hasil uji laboratorium, namun anehnya data pasien positif corona Z ini tidak tercatat sebagai kasus di Malut.
Pasien inisial Z positif Covid -19 yang diketahui asal Padang yang berjualan di Tobelo Kabupaten Halut yang sebelumnya sudah tercatat pada data di Demak Jateng, namun sudah berada di Halut. Sebelumnya sempat melarikan diri, hingga diamankan di penginapan Sabtu (18/4) malam dan akhirnya dijemput tim gugus Provinsi dan masuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Busorie karena pemeriksaanya di Demak dan hasilnya sudah diumumkan tanggal 16 April di Demak Jawa tengah (Jateng) maka datanya sudah tercatat di Pemprov Jateng.
Juru bicara gugus tugas Provinsi dr.Alwia mengungkapkan, pasien Z tidak dimasukkan dalam kasus terkonfirmasi positif di Provinsi Malut dikarenaman, yang bersangkutan pada tanggal 16 pasien yang bersangkutan sudah masuk pencatatan di Demak (Jateng). “Jadi kita tidak masukan karena sudah masuk data Demak,” katanya.
Lanjutnya, untuk kasus konfirmasi pasien positif Covid-19 di Malut tetap 4 orang, 2 diantaranya sudah sembuh. Disentil pemeriksaan laboratorium selanjutnya, Alwia mengaku, pemeriksaan lanjutan masih dikonfirmasi lebih lanjut ke tim gugus Jateng. “Nanti kita konfirmasi lagi apakah disini pemeriksaan di Demak,” ujarnya.
Untuk data terkini, berdasarkan data pengolahan data di pusat data dan informasi gugus tugas penanganan Covid -19 wilayah Malut yang didapatkan dari gugus tugas Kabupaten /kota dan KKP kelas III Ternate diantatanya,jumlah OTG sebanyak 152 orang. Terjadi penambahan 25 OTG berdasarkan hasil penyelidikan epidemologi dari kasus terkonfirmasi positif pasien kasus Demak Jateng yang baru masuk ruang isolasi Sabtu malam sebanyak 25 orang ini sudah dilakukan rapid test hasilnya non reaktif . Meski begitu, ia sudah menduga pasti hasilnya non reaktif karena belum masuk waktu minimal yang dianjurkan selama 7 hari.
Pasien covid-19 yang diolasi di Maluku Utara karena hasil rapid test reaktif, sebanyak 19 orang berasal dari ABK kapal Dorolonda sebanyak 19 orang tidak dipulangkan dengan kapal namun ditampung karantina di Grand Sahid sampai saat ini belum ada kepastian kapan dipulangkan.”19 ABK km Dorolonda penanganannya sesuai dengan protak kesehatan, jabi belum dipulangkan,”Kata Alwia.
Meskipun jumlah reaktif hasil rapid test terus bertambah, Alwia Assagaf mengungkapkan, saat ini baru dilakukan pengiriman 15 spesimen ke Makassar untuk di periksa PCR di laboratorium. Pemeriksaan Rapid test sampai Minggu (19/4) kepada 973 orang dengan hasil rapid test 77 reaktif terdiri dari 37 OTG, 22 ODP, 1 PDP, serta 18 orang perjalanan dari daerah terjangkit 896 orang dengan hasil rapid test non reaktif. “Saat ini tersisa 20 VTM ,kalau ada yang harus dilakukan Swab baru berdoa saja tidak banyak karena ketersediaan kita cuman itu,” katanya..
Sementara kepala Dinas Kesehatan dr. Idhar Sidi Umar menyampaikan, Dinkes Malut melakukan pengadaan Fentilator 5 , kemudian ada bantuan dari NHM 2 Fentilator dengan harga 1 buah fentilator Rp 800 juta lebih yang bagus. “Untuk NHM awalnya 2 tapi ada rencana mau ditambahkan lagi,” katanya.
Meski begitu yang nanti datang duluan dari Fentilator bantuan NHM.namun tidak menutup kemungkinan nanti ditambahkan lagi sesuai kondisi. Selain itu nanti dilakukan perbaikan ruang supaya tekanan negatif itu. “Untuk mempersiapkan kemungkinan ada tambahan pasien untuk isolasi dari tren yang ada kemungkinan di atas 12 Fentilator yang dibutuhkan itu yang harus disiapkan,” jelasnya.
Idhar mendorong daerah lain Kabupaten/ kota juga harus siap karena dari kemenkes sudah sampaikan apa yang menjadi kebutuhan segera disampaikan. “Mereka juga dianjurkan membiayai itu dalam penanganan Covid -19 karena kalau semua dirujuk di RSUD maka mereka tidak bekerja apa-apa hal – hal yang ringan juga mereka rujuk tidak bagus sedangkan mereka dianjurkan untuk menganggarkan semua,” jelasnya.
“Mudah – mudahan fentelator cepat datang supaya mengantisipasi dipuncak nanti. Walaupun kasus terkonfirmasi Covid -29 bergerak lambat tetapi kita lihat tren mulai naik karena reaktif rapid tes bertambah banyak,” ungkapnya. (iel/red)
Tinggalkan Balasan