MOROTAI-PM.com, Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2020 di bidang Parawisata Morotai ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini karena pengaruh Covid 19 yang berpengaruh langsung terhadap kunjungan para wisatawan baik mancanegara dan wisatawan Nusantara.
“Untuk PAD di tahun 2019 itu masih mendingan tahun 2020 turun drastis karena torang sama-sama ketahui pandemi Covid mulai dari bulan Maret kan sudah tidak ada kunjungan, baru mulai Dodola di buka lagi di bukan November baru terlihat ada orang masuk di November Desember itupun tidak sesuai juga, misalnya tahun baru kemarin itu kita berharap targetnya wisatwan meningkat tapi cuaca juga berpengaruh akhir tahun kemarin cuacanya eksterim sampai saat ini, jadi kunjungan tidak sesuai dengan diharapkan,” ungkap Kadis Parawisata Morotai Ida Arsad kepada wartawan kemarin.
Menurutnya, Covid-19 yang masih melanda termasuk Kabupaten Morotai membuat jalur penerbangan misalnya juga terhenti. Selain itu, cuaca ekstrim dalam beberapa bulan terakhir juga sangat mempengaruhi aktifitas di bidang Parawisata.
“Sekarang yang menjadi kendala itu transportasi penerbangan, saat ini saya lagi suruh tim untuk betul-betul promosi karena orang masuk ke morotai masi was-was saat, karena dengar masih karantina itu yang biking mereka mungkin ragu-ragu masuk,”terang Ida
Ia menambahkan, di tahun 2021 ini, Dispar diberikan target untuk menggenjot PAD sebesar Rp 5 miliar lebih. Hanya saja, Dibulan Januari mereka hanya mendapat angka PAD sebesar 10 jutaan.
“Saat ini kita pariwisata punya sumber pendapatan itu hanya dodola, Cottage sama wahana-wahana. Cuman februari sampai saat ini cuaca ektrim jadi pendapatan juga minim kalu cuaca bagus saya pastikan bisa capai target kalau cuacanya bagus,” akhirnya. (ota/red)
Tinggalkan Balasan