Nyawa Bayi Tiga Bulan Terancam

MOROTAI-PM.com, Publik Morotai mengecam sikap arogansi aparat kepolisian yang mengamankan warga, saat bentrok antar pendukung sepakbola di lapangan Bangsaha Morotai, Senin (16/12/2019).

Kenapa tidak, sikap arogansi aparat kepolisian yang membubarkan warga saat bentrok dengan menembakan gas air mata secara brutal ini dikecam warga. Bahkan, nyawa seorang bayi tiga bulan terancam karena sesak nafas, akibat tembakan gas iar mata polisi. “Kami kecam penembakan gas air mata di dekat rumah warga, seharusnya polisi harus memikirkan masyarakat di lokasi itu,” kecam Ahyar Husen

Bayi mungil ini terpaksa dilarikan jauh dari rumah, guna mencari tempat aman untuk menghindari gas air mata. “Gara-gara tembak gas air mata di depan rumah, anak saya yang baru berumur 3 bulan 3 minggu itu terkena gas air mata, babatuk terpaksa harus kase lari di dalam SMA I,” kesal Ahyar Husen.

Saat penembakan, lanjut Ahyar, dirinya sempat menegur salah satu oknum polisi yang bertugas di lapangan, agar tidak menembak sembarangan. Hanya saja, tidak peduli dengan teguran itu. “Saat kaco di tribun, penonton lari ke arah kiri stadion (arah menuju rumah) dan polisi langsung tembak pakai gas air mata, saya bilang di salah satu polisi jangan tembak disini karena ada anak bayi, tapi polisi itu tidak senang dengan saya lalu polisi bilang ngana bikiapa, saya tidak senang dengan pernyatan itu,” cetusnya.

Polisi harus lebih jeli membuat protap pengamanan di lapangan, terutama memikirkan kondisi warga di sekitar lapangan. “Anak saya terpaksa harus diungsikan ke tempat aman, seharusnya pengamanannya juga harus mempertimbangkan aspek kenyamanan warga setempat, kalau model begini bisa ada korban, sekali lagi ini tidak boleh lagi dilakukan oleh polisi,” pintanya. (ota/red)