IKHLAS salah satu kalimat yang tidak bisa ditebak dan diterjemahkan. Namun sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ikhlas berarti bersih hati, tulus hati. Dalam hal hubungan sesama manusia, ikhlas adalah memberi pertolongan dengan ketulusan hati. Sementara itu, keikhlasan berarti sebuah kejujuran atau kerelaan. Sebagai pejabat publik semsestinya tidak bisa diberikan lebel sesuai tulisan yang sementara dibaca.

Dalam upaya mewujudkan kesuksesan di suatu daerah, tentunya dibutuhkan komponen-komponen penting untuk menunjang pemenuhan kebutuhan di masyarakat, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur yang kokoh dan kuat. Sering kali, menjumpai istilah tersebut pada kehidupan sehari-hari kata infrastruktur, tentu yang pertama kali terlintas dibenak kita artinya bangunan, fasilitas serta hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan.

Pembangunan infrastruktur memiliki peran krusial dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur yang memadai dan canggih menciptakan lingkungan yang mendukung bisanis dan investasi. Jaringan transportasi yang baik memfasilitasi pergerakan barang dan orang yang lebih efisien,mengurangi biaya logistik dan memperluas pasar.

Pada hari Rabu kemarin, 15 Januari 2025, Wali Kota Ternate, M Tauhid Solemen meresmikan Pelabuhan Hiri. Di hadapan warga setempat baik Keluarahan Sulamadaha dan Kecamatan Pulau Hiri, wali kota tegak berdiri bahkan tidak bisa memberikan sambutan. Sebab, dari lubuk hati yang dalam wali kota ingin mencucurkan air mata. Tapi sangat tidak nampak para hadirin tamu yang hadir di persemian Pelabuhan Hiri tersebut.

Suasana batin sang pemimpin pasti berkata “Allamdullah walaupun banyak kritikan pelabuhan hiri, saya hari bisa meresmikan dan ini juga bagian dari janji kepada masyarakat sebelum periode pertama masa jabatan berakhir sebagai wali kota tentunya program belum selesai akan usahkan salah satu adalah pelabuhan Hiri”.

Pembangunan Pelabuhan Hiri disadari banyak kritikan pedas baik disampaikan di media sosial pemberitaan. Dalam setiap rapat dengan OPD terkait terumata PUPR terus ditekankan segera mungkin Pelabuhan Hiri harus jadi tanpa terkecuali. Hadirnya Pelabuahan Hiri otomatis berdampak pada pelaku usaha dan pemerintah akan berupaya  lebih baik.

Baca Juga:RECULER

Dalam teori pembagunan modernisasi yang diutarakan Rostow yang membagi proses pembangunan menjadi lima tahap, yaitu masyarakat tradisional, prakondisi untuk lepas landas, lepas landas, bergerak ke kedewasaan, dan zaman konsumsi masal yang tinggi.

Tentunya, menjadi kajian bagi pemerintah untuk dilaksankan dan tidak mengsampingkan apa yang maksud Rostow. Bahkan, Weber juga berpendapat suatu pembagunan juga tidak terlepas dari nilai budaya terutama nilai agama masyarakat setempat.

Pelabuhan Hiri adalah amanah dari mendiang Syamsisr Andili pernah berpesan membangun Hiri harus menggunakan hati dan itu sebagai wali kota, Tauhid Soleman melakukan itu. Dalam kondisi ketika rencana meresmikan mendapat informasi ada masyarkat tidak setuju dengan desain atau konsep. Namun itulah resiko apa yang dilalukan belum tentu diterima walapun positif.

Dikutip dari halmaheraraya.id edisi Rabu 15 Januari 2025 Tauhid Soleman mengatakan “Saya bertekad membangun pelabuhan penyebrangan ke Hiri, karena kita tahu persis jika cuaca buruk warga kita yang berangkat dari Hiri dan sebaliknya sangat sulit untuk sandar ke pelabuhan dan terpaksa masuk di daerah hol Sulamadaha. Hol Sulamdaha dikenal dari dulu, selain tempat wisata itu menjadi penyebrangan Hiri ke Ternate, jika cuaca tidak memungkinkan, olehnya  itu menjadi dasar saya untuk membangun”.

Menurutnya, pembangunan ini melalui perjuangan panjang yang diinginkan pendahulunya almarhum Samsir Andili dan Burhan Abdurahman demi kepentingan warga yang ada di Hiri.

“Kita tidak menganggap ini adalah bagian dari saya pribadi tetapi ada niat baik yang belum tersampaikan. Almarhum Samsir Andili pernah menyampaikan ke kami dulu ‘Saya Membangun Pulau Hiri Pakai Hati’. Artinya kalau kita memahami dari prinsip ekonomi pasti tidak dilihat untung dan rugi,” tandasnya.

Sebagai penerus Tauhid memandang hal itu sebuah proses dari niat awal untuk membangun Dermaga Hiri dan pembangunan di Pulau Hiri.

Pelabuhan Hiri menjadi penunjang melalui penyebrangan sekaligus melepas dan menghilangkan polemik terkait dengan pembangunan dermaga Pulau Hiri.

Penulis kemudian merasa haru dengan kata-kata Tauhid Soleman yang dituturkan “Niat saya murni membantu warga Hiri, tidak ada niat lain”.